Saat ini, persaingan yang terjadi pada lingkungan bisnis berskala global semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut, menawarkan produk yang berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan yang superior sudah tidak cukup lagi, namun adanya aspek emosional dari produk akan menjadi kunci perbedaan antara pilihan akhir konsumen dengan harga yang akan mereka bayar. Dengan melibatkan aspek emosi dalam sebuah merek, suatu merek menjadi hidup bagi masyarakat dan membentuk hubungan yang tahan lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap emotional branding Starbucks Coffee, loyalitas dari konsumen Starbucks Coffee, dan pengaruh emotional branding terhadap loyalitas. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lima pilar untuk mengukur emotional branding, yang terdiri dari hubungan, pengalaman pancaindra, imajinasi, dan visi. Sedangkan untuk mengukur loyalitas dari konsumen Starbucks Coffee, penulis menggunakan dua pendekatan, yaitu sikap dan perilaku. Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini, penulis telah membagikan 100 kuesioner. Penulis menggunakan metode judgemental sampling untuk penelitian ini. Penelitian ini mengambil tempat di Starbucks Coffee cabang Plaza Senayan Jakarta Pusat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh emotional branding Starbucks Coffee terhadap loyalitas konsumennya sebesar 0,503. Hal ini berarti sekitar 50,3% dari variance loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel emotional branding. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa emotional branding Starbucks Coffee mempunyai peranan penting dalam meningkatkan loyalitas konsumennya. |