Permainan catur merupakan salah satu bidang yang sering dijadikan sebagai bahan penelitian mengenai Artificial Intelligence (AI) karena memiliki daerah pencarian yang sangat luas untuk setiap langkahnya. Tugas Akhir ini menerapkan algoritma Pemrograman Genetika (PG) pada fase permainan catur akhir white King, white Rook, black King (KRK) atau bidak raja putih, benteng putih dan raja hitam, untuk mengkombinasikan kumpulan strategi dasar yang umumnya dilakukan oleh seorang pecatur. Pada Tugas Akhir ini dilakukan pengujian untuk melihat pengaruh perubahan parameter-parameter PG terhadap nilai fitness rata-rata individu dan fitness individu terbaik serta lama waktu pemrosesan yang dilakukan PG. Terdapat enam buah parameter yang masing-masing diujikan sebanyak delapan kali, antara lain jumlah individu dalam populasi, jumlah generasi, probabilitas pindah silang dan mutasi, jumlah depth, serta faktor pengali ? dan ?. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa perubahan keenam parameter tersebut mempengaruhi nilai fitness rata-rata dan fitness terbaik, sedangkan yang mempengaruhi lama waktu pemrosesan hanya perubahan parameter seperti jumlah individu dalam populasi, jumlah generasi dan jumlah depth. Program AI yang dibuat berdasarkan PG belum selalu handal ketika dimainkan melawan program AI yang menerapkan algoritma minimax ataupun melawan manusia, karena dari 48 kali pengujian, 43 pengujian berakhir dengan seri dan hanya lima pengujian yang berhasil memenangkan permainan dengan mengunci bidak raja hitam. Tetapi umumnya strategi yang dihasilkan berdasarkan PG relatif dapat dimengerti oleh manusia sehingga memungkinkan untuk diterapkan dalam permainan catur yang sebenarnya. |