Anda belum login :: 27 Nov 2024 20:51 WIB
Detail
BukuHubungan Psychological Well-Being dengan Stres Kerja pada Petugas Pemadam Kebakaran di Jakarta
Bibliografi
Author: CHARLES ; Riyanti, B.P. Dwi (Advisor)
Topik: Psychological Well-Being; Stres Kerja; Petugas Pemadam Kebakaran
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Charles's Undergraduate Theses.pdf (494.91KB; 250 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1119
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
penelitian ini adalah petugas pemadam kebakaran di Jakarta yang bertugas di lapangan. Hasil analisis Korelasi Pearson yang diperoleh menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara psychological well-being dengan stres kerja pada
petugas pemadam kebakaran di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan masukan pada instansi pemadam kebakaran di Petugas pemadam kebakaran di Jakarta mempunyai peranan penting mengingat banyaknya daerah rawan kebakaran yang ada di Jakarta. Tercatat ada 42 daerah rawan kebakaran yang ada di Jakarta. Menurut ketua Tim Mitigasi Bencana Kekeringan dan kebakaran DKI Jakarta Kosasih Wirahadikusumah, kawasan ini kebanyakan adalah kawasan padat dan kumuh. Ke-42 titik rawan tersebut antara lain di Jakarta Pusat yaitu dari Tanah Tinggi, Karang Anyar, Galur, Kebon Melati; JakartaUtara yaitu Penjaringan, Pademangan Barat, Kamal Utara, Cilincing, Kebon Bawang, Kali Baru; Jakarta Barat yaitu Kampung Krendang, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Kali Anyar; Jakarta Selatan yaitu Manggarai Selatan, Manggarai Timur, Pejaten Timur, dan Kebayoran Lama. Untuk wilayah Jakarta Timur, Kosasih mengaku belum mendapatkan datanya. Berdasarkan kondisi tersebut, petugas pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya tidaklah mudah karena bisa saja kehilangan nyawanya. Selain itu kondisi lapangan ketika melakukan pemadaman pun bisa menjadi kondisi yang stressful. Berdasarkan hasil survey di Amerika oleh Dow Jones (1997) mengenai jenis pekerjaan yang banyak menimbulkan stress, pekerjaan sebagai petugas pemadam kebakaran menduduki peringkat kedua sebagai pekerjaan yang stressful. Maka dari itu untuk menghadapi kondisi pekerjaan yang seperti itu maka diperlukan sebuah kondisi psikologis yang baik dari para petugas pemadam kebakaran. Kondisi psikologis yang baik salah satunya bisa dilihat dari psychological well-being dari para petugas pemadam kebakaran tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chiara Ruiri,et al (2003) menemukan bahwa ada hubungan yang negatif antara psychological well-being terhadap distress (stres yang memberi dampak buruk). Jadi semakin tinggi psychological well-being maka semakin rendah distress orang tersebut. Sebaliknya semakin rendah psychological well-being maka semakin tinggi distress orang tersebut. Psychological well-being sendiri terdiri atas enam dimensi yakni dimensi hubungan positif dengan orang lain, dimensi otonomi, dimensi penguasaan lingkungan, dimensi pertumbuhan pribadi, dimensi penerimaan diri, dan dimensi tujuan dalam hidup. Berdasarkan hal di atas peneliti melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara psychological well-being dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Jakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan tipe penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Alat ukur psychological wellbeing didasarkan pada konstruk teori Ryff (1985) dan stres kerja berdasarkan konstruk teori Robbins (2003). Item-itemnya dibuat sendiri oleh peneliti. SubjekJakarta berkaitan dengan psychological well being dan stres kerja dari petugas pemadam kebakarannya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)