Anda belum login :: 27 Nov 2024 05:46 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Pengalaman, Ekspresi, dan Kontrol Marah Antara Remaja yang Berpreferensi Heavy Music Dengan Remaja yang Berpreferensi Light Music
Bibliografi
Author:
HATI, PUSPITA
;
Dewi, Zahrasari Lukita
(Advisor)
Topik:
Pengalaman
;
Ekspresi
;
dan Kontrol Marah Antara Remaja
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Puspita Hati's Undergraduate Theses.pdf
(380.69KB;
11 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1109
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Masa remaja, khususnya remaja akhir, meskipun emosinya sudah cenderung stabil, namun dalam hal ini mereka masih mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada. Pada periode remaja akhir ini mereka mulai tertarik untuk membina hubungan yang lebih serius dengan lawan jenis dan sudah merasakan bagaimana pahitnya perpisahan. Mereka juga cenderung masih merasakan adanya kecemasan dan ketidak pastian masa depan yang dapat merusak harga diri dan keyakinan dirinya (”Pedoman Kesehatan”, 2005). Hal-hal ini terkadang dapat menimbulkan stress dan frustasi pada remaja sehingga timbul dorongan untuk merasa marah pada diri maupun pada lingkungannya. Masa remaja tidak hanya sarat dengan gejolak kemarahan saja, namun pada masa ini mereka cenderung ingin tahu mengenai segala hal sehingga memungkinkan mereka lebih aware terhadap perkembangan atau tren terbaru masa kini contohnya musik. Musik dapat mempengaruhi emosi, di mana dalam hal ini remaja menggunakan musik untuk meningkatkan, memperkuat atau untuk mengubah emosi yang dirasakannya saat itu (Christenson dan Roberts, 1998). Hal ini menjadikan remaja cenderung memilih jenis musik tertentu yang disukainya untuk didengarkan pada saat mereka sedang merasakan suatu emosi, contohnya emosi marah. Preferensi atau kepemilihan jenis musik tertentu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti seringnya musik diperdengarkan, elemen atau struktur dari musik tersebut, atau pun faktor kepribadian. Kepemilihan jenis musik yang berbeda pada remaja ini terkait dengan perbedaan karakteristik perilaku dari remaja tersebut. Remaja yang mempunyai preferensi heavy music dikatakan sebagai remaja keras hati, sangat asertif dalam hubungannya dengan orang lain, tidak acuh akan perasaan dan reaksi dari orang lain, lebih suka terbawa suasana hati, lebih pesimistis, sangat sensitif, tidak mudah puas, lebih menuruti kata hati/ impulsif, lebih tidak hormat dari aturan masyarakat, dan lebih tidak percaya diri pada kemampuan akademis (Schwartz dan Fouts, 2003). Sedangkan remaja yang mempunyai preferensi light music berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik (Schwartz dan Fouts, 2003). Kedua karakteristik perilaku ini akan menentukan bagaimana proses marah pada kedua kelompok, dimana dalam hal ini akan berbeda dalam hal seberapa kuat dan sering suatu emosi dialami, diekspresikan, dan dikontrol. Untuk mengetahui responden masuk ke dalam dua kelompok preferensi musikdi atas, maka peneliti menggunakan alat tes Preferensi Musik yang dibuat oleh Finnas (Schwartz & Fouts, 2003). Sedangkan untuk melihat perbedaan profil marah antara kelompok remaja yang berpreferensi heavy music dan remaja yang berpreferensi light music ini, maka peneliti menggunakan alat tes STAXI-2 yang dibuat oleh Spielberger yang terdiri dari 6 skala utama yaitu State-anger, Trait-anger Anger expression-in Anger expression-out Anger control-out,dan Anger control-in. Karakteristik sampel pada penelitian ini adalah remaja akhir yang berusia antara 17-21 tahun yang berada diwilayah Jakarta. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 remaja yang berpreferensi heavy music dan 100 remaja yang berpreferensi light music. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat perbedaan pengalaman, ekspresi, dan control marah antara remaja yang berpreferensi heavy music dan remaja yang berpreferensi light music pada seluruh skala anger, yaitu skala State-anger, Trait-anger, Anger expression-out, Anger expression-in, Anger control-out,dan Anger control-in. Melalui hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok heavy music cenderung lebih sering dalam hal merasakan marah baik ketika sedang dilakukan pengukuran, ketika adanya situasi yang mengandung frustasi maupun ketika tidak adanya stimulus tertentu. Kelompok heavy music juga cenderung lebih sering mengekspresikan rasa marahnya baik ke luar maupun ke dalam diri. Namun kelompok light music cenderung lebih sering untuk mengendalikan / mengontrol rasa marahnya baik yang diarahkan ke luar maupun ke dalam diri jika dibandingkan dengan kelompok heavy music.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)