Anda belum login :: 23 Nov 2024 10:06 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Kemampuan Sosialisasi antara Remaja yang Memiliki Persepsi Pola Asuh Authoritative, Authoritarian, dan Permissive
Bibliografi
Author:
PAHUR, REVLINA ARDIYANTI
;
EMILIANA, HEDWIG
(Advisor)
Topik:
Kemampuan Sosialisasi
;
Pola Asuh
;
Remaja
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2008
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Revlina Ardiyanti's Undergraduate Theses.pdf
(330.58KB;
209 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1100
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Dalam memenuhi tugas perkembangannya sebagai remaja dan juga untuk mendapatkan peer relations, seorang remaja membutuhkan kemampuan sosialisasi. Kemampuan sosialisasi remaja adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya maupun tidak sebaya, sejenis maupun berlainan jenis sesuai norma dan nilai yang berlaku dalam lingkungan remaja (Papalia, Olds & Feldman, 2004). Kemampuan sosialisasi yang dimiliki remaja dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama oleh keluarga, yaitu peran dan keterlibatan orang tua yang tercermin di dalam pelaksanaan pola asuh. Berdasarkan bentuknya, pola asuh dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu autoritative, authoritharian, dan permisive (Papalia, Olds & Feldman, 2001). Peneliti ingin menggali lebih dalam masalah ini dengan melihat pola asuh dari sudut persepsi remaja itu sendiri. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa menurut Jersild (1968) persepsi individu terhadap pola pengasuhan yang diterapkan orang tua terhadap dirinya merupakan hal yang lebih penting dan lebih dalam mempengaruhi perilaku individu. Berdasarkan asumsi tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan sosialisasi antara remaja yang memiliki persepsi pola asuh Authoritarian, Authoritative, dan Permissive. Sampel yang digunakan adalah anak remaja awal yang berusia antara 12 atau 13 sampai dengan 15 tahun. Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan One-Way ANOVA. Penelitian ini bersifat non-eksperimental. Teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah accidental sampling. Reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach sebesar 0.959 untuk alat ukur persepsi pola asuh dan 0.833 untuk alat ukur kemampuan sosialisasi, dan di dapat kan pula validitas sebesar 0.39 sampai dengan 0.85 untuk alat ukur persepsi pola asuh, dan 0.44 sampai dengan 0.89 untuk alat ukur kemampuan sosialisasi. Diperoleh hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan sosialisasi antara remaja yang memiliki persepsi pola asuh authoritative, authoritarian, dan permissive. Kemudian setelah dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan Multiple Comparison oleh Benferroni, ditemukan bahwa kemampuan sosialisasi remaja yang memiliki persepsi pola asuh authoritative memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan pola asuh authoritarian dan permissive. Maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang mempersepsikan pola asuh orang tuanya authoritative memiliki kemampuan sosialisasi lebih baik dibandingkan dengan remaja yang mempersepsikan pola asuh orang tuanya authoritarian dan permissive. Diharapkan penelitian ini dapat semakin menyadarkan betapa pentingnya peranan orang tua terhadap perkembangan kemampuan sosialisasi anak, sehingga orang tua dapat mnerapkan pola pengasuhan authoritative secara lebih dominan dalam mendidik anak dibandingkan pola pengasuhan yang lainnya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.28125 second(s)