| Value merupakan suatu keyakinan yang dijadikan panduan atau pedoman dengan memberikan motivasi untuk memenuhi suatu kebutuhan, berperan sebagai standar untuk menilai dan menjelaskan perilaku yang muncul. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan eksistensial manusia, yang meliputi kebutuhan biologis sebagai makhluk hidup, kebutuhan akan interaksi sosial yang terkoordinasi, serta kebutuhan keselamatan dan kesejahteraan kelompok. Berdasarkan kebutuhan ini, Schwartz merumuskan sepuluh basic motivational value yang bersifat universal. Kemudian Schwartz mengkonstruksi alat ukur Portrait Value Questionnaire (PVQ). Hasil studi Schwartz menyatakan bahwa alat ukur ini cocok dipakai untuk Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pengujian pada properti psikometriknya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur ini yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk melakukan pengujian ini, peneliti menggunakan 842 data sekunder yang dikumpulkan dari responden PVQ pada tiga buah penelitian di Jakarta. Karakteristik sampel pada tiga buah penelitian ini adalah mahasiswa, pasangan suami istri, dan keluarga miskin. Peneliti menggunakan analisis item secara kualitatif dengan menganalisis bunyi item. Analisis item secara kuantitatif dan uji validitas konstruk internal dilakukan bersama-sama dengan menggunakan metode item total correlation. Pengujian validitas konstruk eksternal dilakukan dengan melakukan uji beda pada kelompok pada tahap perkembangan remaja, dewasa muda, dan dewasa madya. Sedangkan metode Alpha Cronbach digunakan dalam pengujian reliabilitas. Seluruh pengujian ini dilakukan pada kesepuluh subskala dalam PVQ. Berdasarkan hasil pengujian validitas internal, ditemukan bahwa seluruh item valid dalam mengukur value pada masing-masing subskala. Hasil pengujian validitas eksternal menunjukkan bahwa subskala power tidak valid dalam mengukur power dan kesembilan subskala lainnya valid dalam mengukur value masing-masing. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa subskala power dan tradition memiliki reliabilitas yang tidak cukup tinggi untuk digunakan dalam basic research ataupun applied setting. Sedangkan reliabilitas kedelapan subskala lainnya cukup tinggi untuk digunakan dalam basic research dan/atau applied setting. Dari hasil penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa subskala power memerlukan revisi untuk meningkatkan validitas dan reliabilitasnya dan subskala tradition memerlukan revisi item atau penambahan item untuk meningkatkan reliabilitasnya. Sedangkan kedelapan subskala lainnya memiliki validitas dan reliabilitas yang lebih baik. |