Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi intensi seseorang untuk menjadi wirausahawan. Salah satunya adalah kepribadian. Sukardi (1991) merumuskan sembilan sifat wirausaha yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan berhasil. Menurut Sukardi, entrepreneur adalah seseorang yang bersedia mengambil resiko pribadi untuk menemukan peluang berusaha, mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri, dimana kelangsungan hidupnya tergantung pada tindakannya sendiri. Hal di atas menjadi landasan ketertarikan peneliti untuk memilih topik ini. Pemilihan sampel mahasiswa dipilih berdasarkan pendapat dari Ward (1974 dalam Christian, 2004) mengenai skilled technical status, dimana seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis yang dapat digunakan sebagai modal untuk menjadi entrepreneur. Sedangkan etnis India dipilih karena etnis India merupakan etnis yang minoritas di Indonesia dan tidak pernah ada penelitian mengenai etnis India di Indonesia padahal India perantauan termasuk salah satu termasuk kelompok masyarakat paling makmur di dunia, lebih makmur ketimbang Cina perantauan (Rahman, 1995). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan kuesioner alat ukur 9 trait wirausahawan dan intensi. Alat ukur 9 trait wirausahawan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur dari Sukardi (1991) yang telah disederhanakan oleh Tamar (1994 dalam Riyanti, 2003). Alat ukur 9 trait wirausahawan terdiri dari 9 dimensi, yaitu instrumental, prestatif, keluwesan bergaul, kerja keras, keyakinan diri, pengambilan resiko, swa-kendali, inovatif dan kemandirian. Sedangkan alat ukur intensi disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori entrepreneurial traits (Shapero & Sokol, 1982). Alat ukur intensi terdiri dari 3 dimensi, yaitu perceived desireability, perceived feasibility dan propensity to act. Sebelum sampai pada tahap pengumpulan data, peneliti harus melakukan proses uji validitas dan reliabilitas data. Dalam melakukan uji validitas, peneliti menggunakan perhitungan skor internal consistency dengan rumus korelasi Pearson. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Dari hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa alat ukur 9 trait wirausahawan dan intensi cukup reliabel menurut standar reliabilitas dari Guilford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa India memiliki indikasi kesembilan trait wirausahawan dan intensi untuk berwirausaha yang tinggi. Jenis kelamin, kepemilikan kerabat yang entrepreneur dan pengalaman kerja hanya berpengaruh pada beberapa dimensi saja dari 9 trait dan intensi mahasiswa India. Dilihat dari jenis kelamin, mahasiswa India yang pria lebih tinggi pada trait kemandirian dan dimensi perceived feasibility dibandingkan dengan yang wanita. Dilihat dari kepemilikan kerabat yang entrepreneur, mahasiswa India yang tidak memiliki kerabat entrepreneur lebih tinggi pada trait instrumental dan kerja keras dibandingkan dengan yang memiliki kerabat entrepreneur. Sedangkan jika dilihat dari pengalaman kerja, mahasiswa India yang memiliki pengalaman kerja lebih tinggi pada trait instrumental dan keyakinan diri dibandingkan dengan yang tidak memiliki pengalaman kerja. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian yang akan datang dengan topik serupa adalah menggunakan penggalian dan analisa data kualitatif yang terstruktur agar hasil yang didapatkan lebih mendalam dan juga mengkaji asal suku secara lebih mendalam atau dikhususkan pada salah satu suku tertentu saja agar hasil yang didapatkan lebih kaya. |