Anda belum login :: 27 Nov 2024 18:07 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Profil Kepribadian Anak-anak yang Mengalami Gempa dan Tsunami Aceh Menggunakan Fairy Tale Test (Studi Banding dengan Bukan Anak Korban Bencana Gempa dan Tsunami Aceh)
Bibliografi
Author:
ANGGRAENI, MARIA BERNADETTA WURI
;
Halim, Magdalena Surjaningsih
(Advisor)
Topik:
Anak
;
Kepribadian
;
Bencana
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Maria Bernadetta Wuri's Undergraduate Theses.pdf
(674.5KB;
28 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1081
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 lalu merupakan salah satu bencana alam terbesar di Indonesia. Bencana yang merenggut sekitar 167 ribu jiwa ini tidak hanya merupakan pengalaman traumatis bagi orang yang mengalami, namun juga memporak – porandakan infrastuktur sehingga menyebabkan kerugian materi dalam jumlah besar. Selain kondisi fisik, pengalaman ini mempengaruhi kondisi psikologis individu yang mengalaminya, tidak terkecuali anak-anak. Anak-anak diidentifikasi mengalami dampak terburuk dari pengalaman traumatis (Zubenko & Capozzoli, 2002). Pengalaman traumatis yang terjadi pada masa kanak-kanak turut membentuk persepsi anak terhadap lingkungan sosial dan dapat menjadi hambatan dalam pemenuhan tugas-tugas perkembangan. Atas hal ini, dirasa penting untuk mengetahui lebih dalam mengenai gambaran dinamika kepribadian survivor anak-anak tersebut. Untuk melihat gambaran dinamika kepribadian anak-anak Aceh korban bencana, peneliti menggunakan Fairy Tale Test yang dikembangkan berdasarkan teori psikoanalisa Freud dan Ego Psychology. Fairy Tale Test terdiri dari 29 subscales yang menggambarkan dinamika kepribadian anak. Teori kepribadian yang dipergunakan dalam menjawab masalah penelitian ini adalah teori psikoanalisa. Karakteristik sampel pada penelitian ini adalah anak-anak usia 7-12 tahun yang mengalami peristiwa gempa dan tsunami Aceh serta bertempat tinggal di barak pengungsian dan anak-anak normal usia 7-12 tahun yang tidak mengalami peristiwa gempa dan tsunami Aceh maupun bertempat tinggak di barak. Jumlah sampel adalah 21 orang untuk masing-masing kelompok. Hasil yang ditemukan adalah terdapat perbedaan profil kepribadian yang signifikan antara anak-anak Aceh korban bencana dan anak-anak normal pada subscales Aggression as Retaliation, Fear of Aggression, Anxiety tipe Harm dan Insecurity, Need for Protection, Relationship with Mother, dan Adaptation to Fairy Tale Content. Melalui penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa pengalaman ekstrim ditambah situasi lingkungan barak memunculkan anxiety dan fear cukup tinggi pada diri anak yang membawa anak pada kebutuhan akan proteksi dan rasa aman dari figur dewasa. Orangtua, yang juga mengalami efek peristiwa traumatis, seringkali tidak dapat mengakomodir kebutuhan anaknya, dimana kondisi ini kemudian berdampak pada kualitas hubungan anak dan orangtua terutama ibu. Hal ini turut memperkuat perubahan yang terjadi dalam diri anak akibat trauma dan coping yang kemudian dilakukan. Saran metodologis yang dapat diberikan pada penelitian lanjutan adalah untuk memperbanyak jumlah sampel dan variasinya serta memperluas jangkauan pengambilan data agar hasil penelitian dapat lebih digeneralisasikan. Saran praktis terhadap para pekerja sosial adalah pengadaan program kegiatan yang melibatkan orangtua dan anak guna peningkatan kualitas hubungan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.1875 second(s)