Belakangan ini industri pembiayaan merupakan industri yang sedang populer selain bank, asuransi dan pelaku lainnya di industri financial. Hal ini terbukti dari pesatnya pertumbuhan pemberian kredit di industri pembiayaan, walaupun sempat mengalami penurunan drastis di tahun 1998 dan 1999 akibat krisis moneter. Meningkatnya daya beli masyarakat memberikan implikasi positif kepada industri pembiayaan nasional sejak membaiknya perekonomian nasional setelah krisis. Sejak pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia, awalnya penjualan sepeda motor didominasi dengan pembelian secara tunai. Baru sekitar tahun 1980an setelah deregulasi perbankan tahun 1988 yang disusul dengan deregulasi lembaga pembiayaan ditahun 1989 ketersediaan dana dari lembaga keuangan membuat pola penjualan sepeda otor mulai bergeser dari penjualan tunai ke penjualan kredit. PT. Mandala Multifinance Tbk adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang berfokus pada pembiayaan kendaraan roda dua (motor). Agar dapat terus maju dan berkembang, perusahaan mengajukan permohonan kredit untuk meningkatkan modal kerja usaha dalam rangka memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat tiap tahunnya. Dalam menganalisa, digunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif, analisis dari aspek yang tidak berhubungan dengan data keuangan sedangkan analisis kuantitatif yaitu analisis dari aspek yang berhubungan dengan data keuangan berupa laporan keuangan perusahaan seperti Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas. Selain melakukan perhitungan berdasarkan rasio-rasio keuangan, juga dihitung Net Present Value (NPV) sebagai perbandingan. Ternyata dari perhitungan NPV didapatkan asil yang negatif, yang menyatakan bahwa perusahaan tidak layak untuk diberikan fasilitas kredit. Namun pada akhirnya, kelayakan pemberian kredit modal kerja tidak harus mengacu pada hasil perhitungan NPV, karena NPV perusahaan yang negative disebabkan oleh kenaikkan salah satu harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mempengaruhi penurunan pendapatan usaha perusahaan. Sehingga apabila hasil dari analisis rasio sudah dianggap layak, dan hasilnya masih dalam rata-rata industry perusahaan sejenis, maka fasilitas kredit tetap dapat diberikan. |