Anda belum login :: 23 Nov 2024 02:05 WIB
Detail
ArtikelKejadian malaria ibu Hamil dapa High Incidence Area dan Medium Incidence Area i Kabupaten Nias, 2005  
Oleh: Mendrofa, Yapintar ; Tarigan, Lukman Hakim ; Sudaryo, Mondastri Korib
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: MEDIKA: Jurnal Kedokteran Indonesia vol. 34 no. 06 (Jun. 2008), page 373.
Topik: Malaria; ibu hamil; prevelensi; graviditas; paritas; kroseksional.
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M40.K.2008.02
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMalaria Merupakan Masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius bagi ibu hamil. ibu hamil lebih berisiko untuk terinfeksi malaria dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Prevalensimalaria ibu hamil di dunia diperkirakan 10%-65%. ibu hamil yang berada diarea endemis di dunia diperkirakan lebih dari 23 juta orang. Bahaya malaria pada ibu hamil, selain dapat mengganggu kesehatan ibu seperti anemia, malaria berat sampai pada keamatian, juga janin yang dikandungnya mengalami keguguran, kematian janin dalam kandungan, berat badan lahir rendah, dan lain-lain. Prevalensi malaria ibu hamil di indonesia belum diketahui pasti karena terbatasnya informasi dan penelitian yang ada. Penelitian ini bertujuan menggambarkan proporsi kejadian malaria ibu hamil dan faktor kejadia malaria ibu hamil dan faktor yang memengaruhinya di high incidence area dan medium incidence area di kabupaten nias 2005. Penelitian ini menggunakan rancangan kroseksional dengan data primer, dilaksanakan pada mei sampai dengan juni 2005. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang dalam satu bulan terakhir belum penah minum obat antimalaria. besar sampel 440 orang ibu hamil, masing-masing 220 orang di high incidence area dan 220 medium incidence area. pengambilan sampel penelitian dengan multistage random sampling. analisis dilakukan untuk mengambarkan proporsi dan faktor derterminan kejadian malaria di masing-masing area. Variable yang diteliti adalah kejadian malaria, graviditas, paritas, usia kehamilan, usia ibu, pekerjaan pengetahuan, pemakaian obat nyamuk, dan pakaian yang menutup anggota badan. Hasilnya menujukan proporsi kejadian malaria pada ibu hamil di HIA adalah 36,36%;MIA 31,36%:; dan HIA+MIA 33,86%. Ibu hamil yagn mengalami gejala klinis dalam sebulan terakhir di HIA 10,90%dan MIA 35,45%. Proporsi kehamilan pertama dan menderita malaria di HIA 48,28% sedangkan di MIA 47,80%. Proporsi paritas 1 dan menderita malaria di HIA 44,64 % sedangkan di MIA 48 % Proporsi usia kehamilan 14 - 27 minggu di HIA 41,76% sedangkan di MIA 31,07%. Ibu hamil yang berusia <20 tahun dan sakit malaria 31,25% sedangkan di MIA 30,77%,. ibu hamil yang bekerja di luar rumah dan sakit malaria di HIA 39,33%, sedangkan di MIA 32,31%. Ibu hamil yang tidak atau kadang kadang menggunakan obat nyamuk dan menderita malaria di HIA 44,64% dan 37.93%, sedangkan di MIA 40.74% dan 37.04%. Ibu hamil yang tidak atau kadang kadang menggunakan pakaian yang menutup anggota badan dan mederita malaria di HIA 48,68% dan 33,85%, sedangkan di MIA 38,18% dan 34,78%. Kesimpulannya , kejadian malaria ibu hamil tidak ada perbedaan bermakna antara kedua area. Faktor determinan kejadian malaria ibu hamil adalah graviditas, pengetahuan, pemakaian obat nyamuk, dan pakaian yang menutup anggota bandan
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)