Anda belum login :: 27 Nov 2024 09:07 WIB
Detail
ArtikelPerbandingan Larutan Povidon Iodine 10% dan Erythromycin 2% dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus  
Oleh: Pudjiati, Satiti Retno ; Siswati, Agnes Sri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: BERKALA: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin vol. 20 no. 02 (Aug. 2008), page 89.
Topik: Staphylococcus aureus; povidone-iodine; erithromisin
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B02.K.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelStaphylococcus aureus sampai sekarang diketahui sebagai kuman transien yang menetap jangka lama pada hidung, aksila dan perineum manusia. S. aureus pada perineum dapat mengakibatkan beberapa penyakit serius seperti : Vaginitis non spesifik, toxic shock syndrum dan ophtalmia neonatorum. povidone -iodine hygine merupakan antiseptik yang masih populer di kalangan wanita dalam usahanya untuk mengatasi keluhan keputihan, tetapi sejak ditemukan kontaminasi Pseudomonas cepaci pada bahan tersebut, terjadi perdebatan terhadap aktivitas bakterisidalnya. Erithromisin merupakan antibiotika mikrolide yang cukup banyak digunakan pada infeksi kulit yang disebabkan karena infeksi S. aureus, tetapi beberapa strain S. aureus diduga telah resisten terhadap erithromisin. Untuk mengetahui kemampuan larutan povidone - iodine dan eritromycin dalam menghambat pertumbuhan S. aureus, dilakukan uji klinis terbuka studi komperatif 2 kelompok berpasangan pada 16 relawan wanita sehat. Analisa Povidone iodine 10% lebih Kecil dibanding erithromisin 2% (11,240 mm + 1,2662 mm : 30, 2875 mm + 6,2903 mm). Statistically, the defferrence was significant(p<0.05).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)