Seiring dengan semakin modernnya tingkat perekonomian suatu negara, maka peran bursa efek dalam kancah perekonomian suatu negara juga akan semakin penting. Apa yang terjadi di lantai bursa saham akan dapat menunjukkan bagaimana tingkat atau kondisi perekonomian suatu negara. Lebih-lebih dengan kondisi perekonomian dunia yang semakin mengglobal dan saling terkait seperti saat ini apa yang terjadi di belahan dunia lain, akan dapat serta merta mempengaruhi dinamika pasar saham di suatu negara, dan kondisi pasar modal tersebut akan dapat mempengaruhi sendi-sendi perekonomian suatu negara. Posisi pasar modal atau bursa efek dalam perekonomian modern ini mengandung suatu paradok, di satu sisi peran pasar saham di suatu negara semakin penting, sehingga apa yang terjadi dalam investasi di pasar saham akan mempengaruhi tindakan para pelaku ekonomi maupun pemerintah di suatu negara, yang mana hal ini menunjukkan semakin pentingnya peran pasar saham ini. Di mana kesehatan ekonomi suatu negara yang banyak dicerminkan dari dinamika yang terjadi di pasar saham. Namun di pihak lain melihat kondisi akhir-akhir ini, pasar saham di berbagai negara menghadapi kondisi yang rentan (fragile) terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat baik yang bersifat ekonomi atau bukan. Berbagai peristiwa dunia dapat dengan cepat mempengaruhi perilaku para investor yang bermain di pasar saham. Sejak krisis pasar modal di Amerika Serikat yang terjadi pada tahun 1987, tuntutan untuk merestrukturisasi dan meregulasi pasar modal telah terus menguat. Secara umum meningkatnya tuntutan itu disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
1. Kerangka aturan pada waktu itu yang tidak memadai untuk mengakomodasi perkembangan yang terjadi,
2. Munculnya gejolak suku bunga dan inflasi yang sangat tinggi, dan
3. Maraknya aplikasi teknologi informasi dalam transaksi keuangan. |