MtDNA sangat cepat berevolusi sehingga sering terbentuk SNP, khususnya pada daerah D-loop mtDNA. Salah satu contoh SNP yang terdapat pada D-loop ialah SNP T16189C. SNP ini unik, karena selain telah diusulkan berhubungan dengan beberapa penyakit, termasuk diabetes mellitus, sehingga SNP T16189C diusulkan menjadi salah satu thrifty SNP. Yang menarik, SNP ini juga diprediksikan muncul hanya pada haplogrup tertentu, sebagai kebutuhan untuk bertahan hidup. Penelitian ini menggunakan 1483 sekuen mtDNA manusia dari beberapa sumber data (621 sekuen dari Indonesia, 433 sekuen dari Jepang, 256 sekuen dari China, 59 sekuen dari Taiwan, 37 sekuen dari Thailand, dan 77 sekuen dari India). Semua sekuen tersebut disejajarkan dengan sekuen referensi Cambridge References Sequence (CRS), dan kemudian dikelompokkan berdasarkan haplogrup. Frekuensi SNP T16189C, yang dapat menyebabkan keadaan homopolimerik polisitosin yang tidak stabil, ditentukan kemudian. Persentase kemunculan SNP T16189C ditemukan bervariasi dalam beberapa haplogrup (D, R, R9, F, B, M, dan N), kecuali dalam haplogrup B dari seluruh populasi, dimana persentasenya hampir seluruhnya 100%. Selain SNP T16189C, dilihat juga 3 SNP lain yang terletak berdekatan dengan SNP T16189C (A16183C, A16182C, dan C16192T). SNP A16183C dan A16182C memiliki korelasi dengan SNP T16189C (p<0.05), kemungkinan terjadi karena kesalahan membaca DNA polimerase pada saat replikasi. Walaupun secara umum terdapat korelasi antara SNP T16189C dengan SNP A16183C maupun A16182C dilihat dari keseluruhan sekuen, tetapi persentase SNP A16182C dan A16183C khusus pada haplogrup B berbeda signifikan lebih tinggi daripada haplogrup lainnya (p<0.05). MtDNA evolved rapidly, therefore |