Sejak tahun 2005, 2006, dan 2007 terjadi peningkatan jumlah karyawan grade 3 sampai 8 (staf, supervisor, manajer) yang mengundurkan diri dari PT. Triteguh Manunggal Sejati. Berdasarkan wawancara dan penyebaran kuesioner pendahuluan juga ditemukan gejala adanya kurangnya Kepuasan Kerja dan Keinginan Keluar. Berdasarkan informasi ini, maka dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja dan Keinginan Keluar pada karyawan grade 3 sampai 8 di PT. TRMS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Model Persamaan Struktural. Penelitian dilakukan dengan memberlakukan faktor-faktor model kerja partisipatif yang berkaitan dengan Kepuasan Kerja dan Keinginan Keluar, yaitu berupa variabel Dukungan Kelompok Kerja, Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan, dan Saling Ketergantungan tugas. Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner, tingkat faktor-faktor model kerja partisipatif tersebut berada pada kategori cukup. Tingkat untuk faktor Kepuasan Kerja juga berada pada kategoti cukup. Namun untuk Keinginan Keluar, indikator-indikatornya menunjukkan tingkat keinginan pindah kerja dan berhenti kerja yang tinggi, serta tingkat keinginan tinggal di perusahaan rendah. Berdasarkan pengolahan data dengan model persamaan struktural dengan software AMOS, diperoleh bahwa variabel Saling Ketergantungan Antar Tugas, Dukungan Kelompok Kerja, dan Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan tidak memiliki hubungan positif terhadap Kepuasan Kerja. Variabel Kepuasan Kerja berhubungan negatif dengan Keinginan Keluar, dengan factor loading sebesar 0,79. Indikator yang berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja adalah kondisi kerja (0,61) dan pencapaian (0,54), sedangkan untuk Keinginan Keluar adalah pindah kerja (0,62) dan long-term stay (0,53). Implikasi manajerial yang diusulkan untuk kondisi kerja adalah peningkatan terhadap aspek kondisi kerja langsung dan perantara. Terhadap aspek pencapaian, usulan-usulannya mencakup pemberian tugas yang sesuai kapasitas, penghargaan, pelatihan, kegiatan apresiasi, pembagian tugas yang adil. Manajerial implication untuk aspek pindah kerja antara lain mencakup peningkatan komunikasi perusahaan dan karyawan, evaluasi berkala, kegiatan kebersamaan, dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Sedangkan untuk aspek long-term stay mencakup peningkatan iklim kerja, menerapkan sistem partisipasi karyawan, program pengembangan karyawan, dan penentuan target bersama. |