Tujuan dari penulisan ini adalah melihat pengaruh dari variabel makro ekonomi dan rasio profitabilitas sektoral terhadap harga saham sektoral sektor pertambangan. Hipotesis yang pertama adalah suku bunga mempengaruhi harga saham sektoral, hipotesis yang kedua adalah inflasi mempengaruhi harga saham sektoral, Hipotesis yang ketiga adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar mempengaruhi harga saham sektoral, Hipotesis yang keempat adalah return on equity (ROE) mempengaruhi harga saham sektoral, Hipotesis yang kelima adalah return on asset (ROA) mempengaruhi harga saham sektoral, Hipotesis yang keenam adalah debt to equity ratio (DER) mempengaruhi harga saham sektoral. Hipotesis yang ketujuh adalah net profit margin (NPM) mempengaruhi harga saham sektoral. Data yang digunakan diperoleh dari perpustakaan Bank Indonesia dan perpustakaan Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan memiliki jangka waktu yaitu dari Januari 2000-Desember 2005. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial yang terdiri dari uji stasioneritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas, sedangkan inferensial tendiri dari uji t dan uji F. Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah vaniabel suku bunga, SBI, nilai tukar dan inflasi sebagai variabel makro ekonomi dan ROA, ROE, DER, NPM sebagai rasio profitabilitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sektor pertambangan dan setelah diuji secara bersama-sama ketujuh variabel bebas yaitu suku bunga SBI, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, rasio profitabilitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sektor pertambangan. |