Perusahaan umumnya menilai kinerjanya hanya dari segi keuangan. Padahal, tidak seluruh kegiatan organisasi dapat diukur kinerjanya secara akurat dengan hanya mengandalkan ukuran-ukuran keuangan, karena untuk mendapatkan analisis kinerja yang komprehensif, pengukuran kinerja tidak hanya melibatkan ukuran-ukuran keuangan tetapi juga non keuangan. Oleh karena itu, penulis menggunakan pendekatan Balanced Scorecard ( BSC) yang melibatkan ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan untuk mengukur kinerja perusahaan. Penggunaan pendekatan BSC dalam menilai kinerja PT Anugerah Mustika Ostindo memberikan gambaran kinerja perusahaan secara komprehensif. Pengukuran kinerja dengan BSC diorganisasikan ke dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran & pertumbuhan. Dari hasil analisis dan pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa kinerja perspektif pembelajaran & pertumbuhan perusahaan belum mampu mendorong peningkatan efisiensi secara optimal. Akan tetapi, kinerja prosesinternal yang dilakukan masih cukup baik, karena masih dapat mempertahankan citra dan reputasinya sebagai penyedia pupuk, sehingga perusahaan mampu mengakuisisi pelanggan baru. Namun, kondisi ekonomi makro yang selalu berubah bagi kegiatan bisnis dan penurunan daya beli pelanggan, berpengaruh pada kinerja keuangan yang mengalami penurunan. Akan tetapi, Profit Margin dan Return on Investment mengalami kenaikan. Dengan tujuan memperbaiki kinerja perusahaan, penulis menyarankan perusahaan dalam pengukuran kinerja perusahaan menggunakan BSC. Berdasarkan BSC kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengembangkan kegiatan inovasi, serta memperbaiki manajemen persediaan. |