Kinerja keuangan bagi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui karena menunjukan prestasi yang dicapai selama periode tertentu. Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain dengan analisis rasio keuangan. Salah satu pendekatan analisis rasio keuangan untuk menilai prestasi keuangan ini adalah dengan melakukan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan DuPont Model. Dari analisis ini dapat diketahui bahwa masalah yang dihadapi PT HD FINANCE saat ini ialah sistem pengukuran kinerja tradisional yang digunakan hanya berfokus pada aspek finansial saja sehingga kurang memadai untuk menilai keberhasilan perusahaan yang sesungguhnya dalam melewati lingkungan yang kompetitif. Hal ini disebabkan pengukuran yang ada hanya berfokus pada aspek finansial, yang hanya sebagian kecil dari aspek yang seharusnya dianalisis untuk mendapatkan strategi management yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengusulkan alternatif metode pengukuran yang lebih akurat dan mencakup berbagai aspek. Adapun metode yang dapat dipertimbangkan untuk dipergunakan adalah metode Balanced Scorecard yang mengukur kinerja dari empat pespektif, yaitu: finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari hasil simulasi Balanced Scorecard pada PT HD FINANCE selama periode 2005 hingga 2006 diketahui bahwa hasil pengukuran kinerja perusahaan secara keseluruhan sebesar 3.468, yang berarti kinerjanya cukup baik. Terlihat bahwa metode Balanced Scorecard menghasilkan pengukuran yang lebih akurat dibandingkan dengan metode pengukuran kinerja yang sudah ada. Oleh sebab itu, perlu diadakan pengkajian kembali terhadap sistem pengukuran kinerja yang ada dengan Balanced Scorecard. |