Anda belum login :: 24 Nov 2024 00:22 WIB
Detail
ArtikelTinjauan Perkembangan Industri Lampu di Indonesia  
Oleh: Hariadi, Darmono
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Berita Litbang Industri: Media Pulikasi dan Komunikasi Peneliti Industri vol. 38 no. 2 (Nov. 2007), page 1-14.
Topik: Lampu; Pertumbuhan; Produksi
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB26.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKebutuhan produk lampu sebagai pencahayaan umum di Indonesia cukup besar dan meningkat setiap tahun rata-rata mencapai +-3,2% dan mencapai lebih besar (>5%) pada tahun 2009 karena kemampuan penghasilan meningkat namun harga lampu tidak bisa naik secara signifikan karena terkendala lampu import. Dari ketiga jenis lampu yang beredar di masyarakat (pijar, neon, swa-ballast), lampu pijar akan ditinggalkan, lampu neon meningkat 2-3%/tahun dan lampu swa-ballast meningkat 12%/tahun (data: Aperlindo-2007). Pertumbuhan industri lampu nasional mengarah ke jenis swa-ballast karena pangsa pasar masih besar (kebutuhan tahun 2009 mencapai +-160 juta lampu) dan saat ini hanya mampu mensuplai +-30%, dengan demikian suplai import mencapai 70%. Jumlah industri lampu swa-ballast pada tahun 2006 ada 11 perusahaan dan 2007 bertambah 5 perusahaan, sebagian besar (11 perusahaan) berada di Jawa Timur yang pada tahun 207 Surabaya juga ditetapkan sebagai pusat klaster industri lampu. Dari sejumlah produk lampu yang diuji secara acak dari pasar (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) ada 3 kelompok jenis produk lampu berdasarkan harga. Lampu murah mempunyai daya 50% dan lumen hanya 25% dari yang tertera di kemasannya. Sampai saat ini lampu swa-ballast yang ber SNI sejumlah 73 merek tetapi hanya 21 merek buatan Indonesia dan sisanya merek produk import (China). Lampu pijar dan neon seluruhnya produk Indonesia dan telah ber SNI. Kebutuhan lampu yang sangat besar akan membuka peluang investor sangat banyak untuk produk maupun komponen lampu sekaligus menghambat laju import yang masih sangat besar meskipun saat ini telah dikenakan bea masuk import mencapai 15%.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)