Dalam perencanaan untuk pengambilan keputusan perusahaan, manajemen membutuhkan pengukuran kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja yang umumnya diterapkan oleh perusahaan adalah pengukuran kinerja konvensional, dimana laporan keuangan menjadi acuan dalam mengukur tingkat prestasi kerja. Laporan keuangan belum mencukupi dalam mengukur kinerja oleh karena itu penulis mencoba untuk mengukur kinerja perusahaan melalui sistem pengukuran kinerja balanced scorecard. Balanced scorecard lebih komprehensif jika dibandingkan dengan sistem pengukuran konvensional karena balanced scorecard dilengkapi dengan perspektif-perspektif non finansial seperti pelanggan, internal bisnis proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Untuk mendeskripsikannya penulis melakukan penelitian pada PT Toyota Astra Motor pada periode 2004-2006. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari perspektif finansial hasilnya cukup memuaskan dan dari perspektif pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta internal bisnis proses menunjukan hasil yang memuaskan. Jadi melalui sistem pengukuran kinerja balanced scorecard, perusahaan dapat mengetahui, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja dari berbagai perspektif lain bukan hanya dari perspektif keuangan saja. |