Kehidupan dari suatu bank sangat tergantung pada kelancaran dari pengembalian baik bunga maupun pokok kredit yang diberikannya. Oleh karena itu, bank memerlukan penanganan yang khusus atas perkreditan agar kelancaran dari pemberian dan pelunasaan kredit dapat terjamin. Untuk itu bank harus memilih sistem dan prosedur pemberian kredit yang baik serta didukung oleh kecakapan dari manajemen dalam mengelola suatu kredit agar diperoleh hasil yang layak. Dengan berkembangnya sebuah bank menjadi bank yang besar, maka sulit bagi manajemen untuk mengawasi setiap aktivitas termasuk perkreditan. Dengan menjadi besarnya bank, maka bank perlu menyalurkan dana yang telah diperolehnya yang menjadi semakin besar serta menanggung beban bunga yang besar bila tidak segera disalurkan menjadi kredit. Maka penulis mencoba untuk melakukan analisa terhadap pemberian kredit oleh bank kepada para calon debitur. Proses pemilihan calon debitur merupakan langkah awal bagi bank untuk menetapkan resiko atas dana yang akan dikeluarkan dari bank kepada para calon debiturnya. Sehingga penulis melakukan beberapa penelitian seperti, tanya jawab dengan pejabat bank yang berkaitan dan melakukan pengujian ketaatan dengan menggunakan beberapa sample acak untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengendalian internal dan prosedur telah dilaksanakan dengan baik walaupun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian yang masih diperbolehkan oleh pihak manajemen, seperti lebih besarnya nilai plafon dibandingkan dengan nilai taksasi. Untuk memperbaiki kelemahan yang teridentifikasi, maka penulis memberikan saran. Bank sebaiknya melakukan pemantauan secara berkala dengan para debiturnya dan tidak mengikatkan diri untuk memberikan pinjaman (Uncommited Loan) pada saat melakukan perjanjian kredit. |