Dengan semakin tingginya pensaingan sekanang in maka setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas baik dalam proses produksinya maupun dalam melakukan perhitungan mengenai hanga pokok produksi. Perusahaan harus melakukan perhitungan harga pokok produksinya dengan tepat, hal mi sangat penting karena hanga pokok produksi digunakan sebagai alat untuk menetapkan hanga jual, perencanaan dan pengendalian biaya, untuk menilai efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan produksi, dan sebagainya. Saat ini kita mengenal sistem akuntansi biaya tradisional dan sistem biaya berdasankan aktivitas (Activity Based Costing). Dalam Traditional Cost System pengalokasian biaya tidak langsung pada produk jadi dilakukan berdasarkan unit yang dipnoduksi. Namun penhitungan ini dapat memberikan infonmasi yang kunang akurat ,CV Jaya lndah makmur menggunakan sistem biaya tradisional dan pengalokasian biaya produksi tidak langsungnya bendasarkan volume unit yang diproduksi. Pengalokasian dengan menggunakan volume pnoduksi dapat menyebabkan pengalokasian biaya yang tidak akurat, hal mi dikarenakan tidak semua biaya berkaitan dengan volume produksi. Penulis akan menghitung ulang hanga pokok produksi dengan menerapkan sistem akuntansi biaya Activity Based Costing kemudian dibandingkan dengan harga pokok produksi menunut sistem tradisional. Kemudian mencoba membandingkan metode mana yang lebih balk untuk digunakan oleh perusahaan. |