Perubahan struktur atau restrukturisasi merupakan suatu bentuk pengembangan dari sebuah organisasi, karena sebuah organisasi harus menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar organisasi. Proses restrukturisasi sendiri akan membawa perubahan dalam sistem tata kelola organisasi, sistem tata kelola yang baik harus memuat suatu bentuk Sistem Pengendalian Internal yang memadai, dan mampu diterapkan oleh organisasi. Penerapan Sistem Pengendalian Intern yang baik akan mencegah kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi, meningkatkan efektifitas serta efisiensi perusahaan dalam kegiatan operasional, dan meningkatkan keandalan catatan akuntansi yang digunakan.Penulis melakukan penelitian terhadap PT Rumah Sakit (RS) Pasar Rebo yang merupakan suatu perusahaan penyedia jasa pelayanan kesehatan, yang sedang menjalani proses restrukturisasi. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan dua metode yakni penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research). Setelah melakukan penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem pengendalian Intern yang diterapkan oleh PT Rumah Sakit (RS) Pasar Rebo sudah cukup memadai. Namun demikian, penulis juga menemukan adanya beberapa temuan hal-hal yang masih perlu diperbaiki, yaitu: Proses sertifikasi Prosedur Tetap perusahaan masih belum selesai sehingga mengakibatkan belum dapat dijalankan secara optimalnya, belum tersedianya pedoman yang mengatur secara khusus fungsi keuangan perusahaan, sistem pengajian karyawan tumpang tindih antara sistem manula dengan sistem komputerisasi, masih terdapat kelemahan dalam bentuk pelayanan kepada konsumen melalui analisa beberapa indikator pelayanan. Untuk hal tersebut, penulis telah memberikan saran-saran sebagai berikut: 1.Perusahaan masih perlu memiliki suatu pedoman khusus yang membahas tentang keuangan perusahaan, sebagai pendukung dari pedoman sistem pencatatan akuntansi perusahaan. Yaitu dengan membuat suatu buku panduan khusus yang membahas mengenai tata kelola operasional keuangan perusahaan, diamana akan digunakan sebagai pedoman khusus dalam melaksanakan fungsi keuangan perusahaan. 2.Proses sertifikasi ISO 9001 memang terhenti, namun sebaiknya proses sertifikasi tersebut diharapkan untuk dilanjutkan kembali agar sistem pengendalian internal perusahaan mampu diterapkan dengan baik, sehingga tata kelola operasional perusahaan mampu menjadi lebih efektif dan efisen. 3. Perusahaaan diharapkan lebih tegas dalam menyikapi penolakan sejumlah karayawan mengenai sistem pencatatan kedatangan elektronik, dengan membicarakan lebih lanjut dengan para karyawan yang menolak. Karena keberadaan sistem pencatatan elektronik akan membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia perusahaan menjadi lebih efektif, dan menjadikan sistem pengajian menjadi lebih efisien. 4.Perusahaan harus membenahi bidang pelayanan dengan meningkatkan bentuk pelayanan terutama pada sisi Kasir, dengan memberikan pelatihan bagaimana bersikap ramah dan sopan, karena Kasir juga merupakan bagian terdepan yang berhadapan langsung dengan konsumen. 5.Selain itu peningkatan pelayanan pada sisi pelayanan rawat inap perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal kesembuhan pasien yang dirawat, dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap Asuhan Perawatan yang telah diberikan, guna mengetahui lebih jauh kekurangan apa saja yang harus diperbaiki. |