PT Kimia Fanma, unit Plant Jakarta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industni farmasi yang mempnoduksi obat jadi. Industni farmasi mi merupakan salah satu industri yang memiliki risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi, oleh karena itu manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sangat perlu untuk dipenhatikan. Menyadani akan tingginya risiko terhadap kecelakaan dan kesehatan kerja tersebut, maka perusahaan ini telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja yang benisi kebijakan atas pencegahan kecelakaan dan pemeliharaan kesehatan. Program mi dinilai sudah cukup efisien, efektif dan ekonomis namun diantara program tersebut masih ada beberapa diantaranya yang dirasakan masih memiliki beberapa kekurangan, seperti dalam hal belum dipenuhinya aspek-aspek penting prosedur keadaan darurat , kurangnya personel dalam kepengurusan keselamatan dan kesehatan kerja, dan belum dilakukannya audit internal K3 dan pihak manajemen penusahaan itu sendiri. Penhlaian mi didasarkan pada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Internal Control Questionnaire (ICQ) Compliance Test, dan substantive Test. Dan ICQ dapat diketahui internal control perusahaan , compliance test digunakan sebagai venifikasi informasi untuk membuktikan kebenaran data yang didapat dan ICQ tersebut dan substantive test digunakan untuk pengujian saldo akun suatu transaksi yang berkaitan dengan ICQ tersebut.Produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh pelaksanaan program kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja . Apabila program ini dilaksanakan dengan balk, maka produktivitas dapat meningkat karena proses produksi tidak terganggu oleh kecelakaan kenja dan selain itu pula perusahaan juga dapat meminimisasi biaya yang harus dikeluarkan apabila terjadi kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kerja. |