Perkembangan dunia usaha yang kian maju memacu setiap perusahaan untuk memiliki keunggulan bersaing sehingga dibutuhkan karyawan yang handal dan kompeten. Peran Divisi Sumber Daya Manusia sangat penting dalam hal merekrut dan mengembangkan potensi sumber daya manusia serta menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dengan latar belakang tersebut diatas penulis melakukan audit manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia pada PT. Hero Supermarket Tbk. Pemeriksaan dilaksanakan menggunakan model dari Alexander Hamilton yang terdiri dari menilai penentuan tujuan, mengkaji perencanaan, mengevaluasi organisasi dan menganalisis pengendalian. Fungsi sumber daya manusia perusahaan telah memiliki sasaran yang menunjang tujuan perusahaan, unit – unit pengguna menyatakan puas atas dukungan yang diberikan oleh fungsi sumber daya manusia. Tidak ada masalah kritikal yang dikeluhkan oleh karyawan. Analisis trend terhadap produktivitas karyawan, absensi, serta tingkat efisiensi fungsi sumber daya manusia menunjukkan keberhasilan fungsi sumber daya manusia dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif. Perusahaan juga telah memiliki perencanaan yang memadai untuk digunakan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Organisasi fungsi sumber daya manusia memiliki posisi yang tinggi dan independen didalam struktur organisasi perusahaan. Fungsi sumber daya manusia juga dilengkapi dengan pejabat dan staf yang memadai. Pengendalian fungsi sumber daya manusia dinilai cukup memadai dan diterapkan dengan efektif. Dengan demikian penulis menilai fungsi sumber daya manusia PT. Hero Supermarket Tbk. telah dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Meskipun demikian penulis mengidentifikasi beberapa kekurangan antara lain produktivitas per semester I tahun 2006 mengindikasikan adanya penurunan, tidak adanya sasaran kuantitatif baik dalam hal perekrutan maupun pelatihan, belum ada ketentuan minimal banyaknya pelatihan per tahun untuk setiap karyawan, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia tidak dinyatakan secara tertulis, perusahaan tidak menyediakan program beasiswa untuk jenjang S1 dan S2, tidak ada program olah raga bagi para karyawannya. Penulis mengajukan saran – saran untuk mengatasi masalah tersebut antara lain perusahaan sebaiknya mewaspadai penurunan produktivitas karyawan tersebut dan melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab penurunan produktivitas karyawan tersebut, sebaiknya Divisi Sumber Daya Manusia memiliki sasaran kuantitatif baik dalam hal perekrutan maupun pelatihan. Sebaiknya perusahaan memiliki ketentuan minimal banyaknya pelatihan per tahun untuk setiap karyawan, sebaiknya fungsi, wewenang dan tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia dinyatakan secara tertulis, sebaiknya perusahaan menyediakan program beasiswa untuk jenjang S1 dan S2, sebaiknya perusahaan menyelenggarakan program olah raga untuk para karyawannya. |