PO Malino Putra Kencana merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri jasa transportasi darat. Seiring dengan perkembangannya, industri jasa transportasi semakin banyak diminati oleh masyarakat. Banyaknya industri jasa transportasi yang ada di Indonesia menyebabkan ketatnya persaingan antar jasa transportasi. Satu masalah yang dihadapi PO Malino Putra Kencana saat ini adalah perusahaan masih belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang strategis. Pengukuran kinerja saat ini hanya berdasarkan hasil peningkatan finansial yang diperoleh PO Malino Putra Kencana dari besarnya biaya operasional yang dikeluarkan, tanpa melihat sudut pandang dan keinginan stakeholders. Metode Performance Prism menjelaskan kinerja suatu perusahaan merupakan pencapaian perusahaan dalam memenuhi harapan stakeholders. Perancangan model performance prism pada PO Malino Putra Kencana terdiri dari lima tahapan, yaitu : kebutuhan/keinginan stakeholders, stakeholders contribution, strategi, proses, dan kapabilitas. Dengan menggunakan performance prism, dilakukan identifikasi kebutuhan dan kontribusi stakeholders sehingga didapat indikator kinerja dari komponen strategi, proses, dan kapabilitas. Pengukuran nilai kinerja berdasarkan metode performance prism terdiri dari tiga tahapan, yaitu : pembobotan dengan kuesioner pairwise comparison, penilaian indikator dan pengukuran nilai kinerja. Hasil pengolahan data kuesioner pairwise comparison memperlihatkan bahwa komponen strategi merupakan komponen performance prism yang terpenting (50,8%) diikuti kapabilitas (36,6%) dan proses (12,6%). Pengukuran nilai kinerja berdasarkan metode performance prism tahun 2006 memperlihatkan nilai kinerja pada tahun tersebut sebesar 3,503 (baik). |