Salah satu alat penunjang kebersihan adalah sapu. Kebutuhan akan sapu menjadi sangat penting dalam kehidupan rumah tangga, yaitu untuk mebersihkan kotoran baik dalam ukuran debu, hingga ukuran-ukuran yang lebih besar, seperti kertas dan pecahan botol. Bentuk gagang sapu tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, yaitu lurus secara vertikal jika kita lihat dalam posisi berdiri. Untuk mengetahui apakah bentuk gagang sapu tersebut telah sesuai dengan keinginan konsumen atau tidak, maka dilakukan penelitian awal dengan cara wawancara pendahuluan dan observasi. Ternyata dari kedua kegiatan tersebut, didapatkan hasil bahwa produk gagang sapu saat ini belum memenuhi keinginan konsumen. Dan dari hasil wawancara, didapatkan susunan hierarki kebutuhan konsumen yang selanjutnya memiliki 12 atribut, yaitu bentuk yang sesuai dengan posisi normal pergelangan tangan dan punggung, empuk untuk digenggam, hemat waktu untuk menyapu bagian kolong, tidak terjadi benturan ketika menyapu bagian kolong, hemat waktu, dapat menjangkau kolong bagian dalam, ringan untuk digunakan, mudah digunakan, tahan banting, tidak cepat keropos dan harga terjangkau. Berdasarkan atribut-atribut tersebut kemudian gagang sapu dirancang ulang. Langkah pertama adalah mengembangkan konsep-konsep dimana keergonomisan posisi tubuh adalah faktor utama yang harus dipenuhi, yaitu posisi pergelangan tangan yang neutral, posisi punggung yang tidak membungkuk dan kondisi telapak tangan yang tidak sakit jika menggenggam dalam waktu yang lama. Sedangkan pemenuhan atribut-atribut lainnya disesuaikan dengan konsep bentuk gagang yang ergonomis. Masing-masing konsep melahirkan beberapa alternatif yang selanjutnya akan diadakan penilaian untuk memilih alternatif konsep yang terbaik. Setelah itu dari konsep yang terpilih, kita melihat apakah terdapat sistem yang bekerja dalam konsep yang bersangkutan. Ternyata dalam konsep ”Perpanjangan Gagang”, terdapat sistem yang memiliki beberapa macam alternatif untuk dipilih. Proses pemilihan alternatif-alternatif sistem sama dengan proses pemilihan alternatif-alternatif pada konsep. Dalam hal ini, sistem dengan alternatif A terpilih sebagai sistem yang terbaik. Tahap akhir dari Tugas Akhir ini adalah tahap pembuatan dan penyebaran prototype pada sejumlah sampel. Penyebaran ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsumen sudah benar-benar puas akan produk gagang sapu yang baru, dimana keergonomisan menjadi faktor utama berhasil tidaknya produk gagang sapu yang dirancang. Untuk mendapatkan data tersebut maka penyebaran prototype dilakukan bersamaan dengan penyebaran kuisioner. Datadata kuisioner pada bagian III akan diuji kevalid dan kereabilitasannya. Setelah data valid dan reliabel, maka selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasilnya adalah konsumen umumnya merasa puas terhadap produk gagang sapu yang baru, baik secara ergonomi, penghematan waktu, kemudahan penyapuan kolong, jaminan kualitas dan harga yang terjangkau. Sedangkan ketidakpuasan pada gagang sapu yang baru dirasakan pada atribut keringanan gagang dan kemudahan penggunaan. |