Gaya manajemen konflik adalah strategi-strategi atau cara-cara yang digunakan oleh setiap individu untuk menghadapi situasi konflik. Strategi-strategi ini terdiri dari gaya akomodator, kolaborator, kompromiser, penghindar, dan pendominasi. Tidak ada satu pun pendekatan yang efektif untuk semua situasi.Karena itu, individu perlu mengembangkan kemampuan menggunakan setiap gaya sesuai dengan situasi. Ada gaya yang tepat dan adaptif bagi seseorang, ada yang tidak; gaya yang tepat dan adaptif itu cocok dengan kepribadian orang tersebut. Kita dapat mengidentifikasi situasi mana yang cocok untuk gaya yang mana, dan situasi yang tidak cocok, serta menilai kekuatan dan kelemahan dari gaya manajemen konflik kita sendiri.Perilaku agresif adalah tindakan yang dimaksudkan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun verbal. Ada empat jenis perilaku agresif, yaitu pertama, agresi fisik meliputi tingkah laku memukul, meninju, menyikut, melempar, mencakar; kedua, agresi verbal meliputi tingkah laku mengejek,menghina, bertengkar mulut, mengancam dengan kata-kata mengkritik, dan menertawakan; ketiga, perilaku impulsif yang mengindikasikan ketahanan yang rendah terhadap frustrasi karena tidak erpenuhinya harapan-harapan, bertindak tanpa berpikir anjang; keempat, perilaku menghindar adalah ekspresi tingkah laku menolak untuk dilibatkan dan menghindarkan diri dari hinaan yang malukan.Gaya manajemen konflik dan kecenderungan perilaku agresif menjadi fokus dalam penelitian ini. Setiap individu perlu mengembangkan kemampuan dalam menggunakan gaya manajemen konflik yang sesuai dengan situasi konflik yang sedang dihadapi untuk meminimalisir kecenderungan perilaku agresif.Tujuan penelitian yang dilakukan pada narapidana remaja (13-18 tahun) ini adalah melihat hubungan antara gaya manajemen konflik dengan nderungan perilaku agresif. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.Metode pengumpulan data menggunakan skala penilaian yang digunakan untuk mengukur gaya manajemen konflik dan kecenderungan perilaku agresif.Instrumen gaya manajemen konflik terdiri dari 40 pernyataan dan telah diujicobakan, di mana 24 pernyataan dinyatakan valid dan reliabilitas instrumen sebesar 0,853. Instrumen kecenderungan perilaku agresif terdiri dari 20 pernyataan dan telah diujicobakan, di mana 14 pernyataan dinyatakan valid dan liabilitas instrumen sebesar 0,841.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara gaya manajemen konflik dengan kecenderungan perilaku agresif. Itu berarti semakin tinggi tingkat penggunaan gaya anajemen konflik, akan semakin rendah kecenderungan perilaku agresif. Sebaliknya semakin rendah tingkat penggunaan gaya manajemen konflik, akan semakin tinggi kecenderungan perilaku agresif. Saran peneliti bagi program studi Bimbingan dan Konseling adalah membekali mahasiswanya dengan keterampilan-keterampilan membuat program layanan yang menitikberatkan pada kemampuan mengelola konflik bagi setiap individu, seperti membuat lembar penilaian tentang gaya manajemen konflik,memberikan pelatihan, dan konseling kelompok serta individual. |