PT. Duta Abadi Primantara merupakan perusahaan yang memproduksi spring bed dimana menangani pekerjaannya berdasarkan permintaan dari konsumennya (make to order). Namun,perusahaan mengalami permasalahan dalam sistem penjadwalan yang diterapkannya saat ini sehingga sering terjadi keterlambatan di bagian produksi. Pada kenyataannya, waktu produksi yang diberikan selama tiga hari sering kali tidak dipenuhi atau dengan kata lain waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pesanan lebih dari tiga hari. Sistem penjadwalan saat ini belum memiliki penjadwalan yang pasti mengenai pekerjaan yang turun. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu sistem penjadwalan yang lebih sistematis dan dibantu dengan sebuah program yang dapat memberikan urutan penjadwalan secara cepat dan tepat. Usulan sistem penjadwalan dilakukan dengan menggunakan 4 algoritma heuristik yakni Algoritma CDS, Algoritma Pour, Algoritma NEH, dan Algoritma Palmer, yang kemudian hasilnya akan leih dioptimalkan lagi dengan menggunakan Algoritma Genetika. Urutan pengerjaan produk yang terpilih didasarkan pada kriteria penjadwalan yakni nilai makespan dan number of tardy jobsnya serta nilai mean flow time sebagai kriteria alternatif. Perancangan program aplikasi dilakukan berdasarkan kondisi perusahaan, serta sistem penjadwalan usulan dan dibangun dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Data yang diambil untuk studi kasus adalah penurunan barcode yang dilakukan pada tanggal 4 Juli 2007, dimana dalam kenyataannya terjadi 1 pekerjaan yang terlambat dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sebesar 3517 menit.Dari proses perhitungan secara manual, maka urutan pengerjaan produk yang terbaik berdasarkan Algoritma Genetika adalah Napoli, Kid’s Florence Bear, GE, New Venesia, New Innofa, New Reggina, dan SPC New dengan nilai makespan sebesar 3195 menit serta tidak terdapat pekerjaan yang terlambat. Sedangkan untuk mengatasi masalah adanya 2 pre-emption job, didapatkan bahwa hasil dengan rescheduling dan penyisipan job ditengah penjadwalan awal adalah yang terbaik dengan meminimasi nilai makespan dan number of tardy jobs, dimana 2 job tambahan yakni Windy dan New Napoli disisipkan setelah New Venesia selesai diproduksi. Baru setelah itu dikerjakan sisa pekerjaan sesuai urutan penjadwalan awal yakni New Innofa, New Reggina dan SPC New dengan nilai makespan sebesar 3392 menit dan New Reggina dan SPC New akan mengalami keterlambatan. Dari hasil yang didapatkan melalui program aplikasi juga memberikan output yang sama dengan hasil yang dilakukan dengan perhitungan manual, namun dengan adanya program aplikasi ini akan lebih memudahkan dan mempercepat proses penjadwalan. Usulan sistem penjadwalan terbukti lebih baik dari segi nilai makespan dan jumlah pekerjaan yang terlambat dibandingkan dengan sistem yang dilakukan perusahaan saat ini. |