Anda belum login :: 26 Nov 2024 01:59 WIB
Detail
BukuPerbandingan Gambaran Archetype Penonton Yang Menonton Reality Show Dan Yang Tidak Menonton Reality Show
Bibliografi
Author: Susanna ; Santosa, Eric Mulyadi (Advisor)
Topik: Archetype Penonton Yang Menonton; Tidak Menonton Reality Show
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Susanna's Undergraduate Theses.pdf (689.48KB; 66 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1046
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Reality show adalah program televisi termuda yang banyak digemari dan popular saat ini, tidak hanya di negara asalnya Amerika, namun juga di Indonesia. Bukti kepopuleran program reality show di Indonesia adalah meroketnya rating dan pooling sms yang datang dari segala lapisan usia dalam membela idola mereka. Belum lagi program acara ini menjadi produk wajib bagi semua stasiun televisi di Indonesia, semua berlomba-lomba untuk menayangkan program reality show sebagai produk stasiun tersebut (Rachman,2005). Rating tinggi dan iklan gila-gilaan, yang merupakan indikasi kelarisan, kemudian memicu diproduksinya judul-judul tertentu sampai banyak episode,contohnya Amazing Race kini sudah sampai 7 episode, Indonesia Idol sudah memasuki episode 3, The Apprentice kini sudah episode 4, dan masih banyak lagi (Herfanda, 2006),disini tampak jelasnya adanya fenomena populernya reality show di kalangan masyarakat yang menonton televisi. Kegemaran dan akhirnya keputusan untuk memilih menonton reality show dipengaruhi oleh archetype (Mark&Pearson, 2001), karena archetype merupakan struktur dalam diri individu yang menjadi motivasi dasar, dan yang menjadi acuan kebutuhan dasar seorang individu (Pearson&Marr,2002). Disini seseorang akan berusaha menemukan pemenuhan keinginan dasarnya sehingga adanya kepuasan dalam hidup, dimana keinginan dasarnya dipengaruhi oleh archetype apa yang dominan pada diri individu. Sehingga saat individu gemar menonton reality show atau paling tidak memutuskan untuk menonton reality show, apakah hal ini benar dipengaruhi oleh archetype yang dominan dalam dirinya, ataukah archetype tidak mempengaruhi kegemaran menonton reality show. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melihat perbandingan gambaran archetype penonton yang menonton reality show dan yang tidak menonton reality show. Penelitian ini merupakan penelitian awal mengenai archetype dan kegiatan menonton, khususnya reality show, dan juga merupakan bahan evaluasi bagi industri perfilman disesuaikan dengan kebutuhan dasar penonton.Subjek dalam penelitian ini adalah 481 orang berdomisili di Jakarta dan sekitar,dengan jangkauan usia 17-45 tahun, yang terbagi atas 325 orang yang menonton reality show dan 156 orang yang tidak menonton reality show. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Archetype diukur dengan alat ukur PMAI (Pearson-Marr Archetype Indicator Instrument). Sedangkan informasi mengenai aktivitas responden dalam membaca majalah diperoleh melalui teknik wawancara dengan panduan wawancara terstruktur. Untuk melihat perbedaan antara kedua kelompok pembaca, peneliti menggunakan metode statistik parametrik t-test. Berdasarkan hasil penghitungan statistik, ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara 6 archetype penonton yang menonton reality show dan penonton yang tidak menonton reality show. Sedangkan 6 archetype lainnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penonton yang menonton reality show dan yang tidak menonton reality show. Enam archetype yang berbeda secara signifikan tersebut adalah Jester,Creator, Warrior, Lover, Caregiver, dan Sage. Penonton reality show mempunyai keadaan dimana keenam archetype tersebut lebih kuat dibandingkan yang tidak menonton reality show.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)