Anda belum login :: 24 Nov 2024 03:47 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
USULAN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI (STUDI KASUS: DIVISI WEAVING-1, PT. ARGO PANTES, TANGERANG)
Bibliografi
Author:
Ricky
;
Hutahaean, Hotma Antoni
(Advisor)
Topik:
Production Scheduling
;
Material Requirement Planning
;
Integrated Scheduling System.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2008
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ricky's Undergraduate Theses.pdf
(1.39MB;
110 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FTI-321
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Perencanaan dan penjadwalan produksi merupakan salah satu unsur yang penting dalam sistem manufaktur karena memiliki proses yang saling terintegrasi antar satu proses dengan proses lainnya. PT. ARGO PANTES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pemintalan benang dan pembuatan kain tenun. PT. ARGO PANTES memiliki 5 divisi bidang produksi salah satunya divisi Weaving yang memproduksi kain tenun polos dan warna berdasarkan spesifikasi, kuantitas dan due date yang ditetapkan customer. Permasalahan yang dihadapi adalah besarnya makespan yang dibutuhkan divisi Weaving-1 dalam memenuhi permintaan yang bersifat repeat order hingga mencapai 176.080,29 jam. Permasalahan lain yang dihadapi adalah ketidakkonsistenan antara perencanaan dan pelaksanaan penjadwalan produksi yang disebabkan oleh kurang optimalnya pengalokasian kebutuhan mesin tenun dan ketidaktersediaan bahan baku.
Sistem penjadwalan yang terintegrasi dimulai dengan perhitungan efektifitas penggunaan mesin produksi dengan metode OEE guna menentukan kebutuhan mesin tenun. Langkah selanjutnya yaitu merencanakan sistem penjadwalan produksi untuk menentukan urutan pengerjaan produk dengan metode NEH dan metode RC. Langkah selanjutnya yaitu merencanakan kebutuhan bahan baku dengan metode MRP dan melakukan validasi metode MRP dengan metode CRP.
Nilai parameter rata-rata OEE mesin produksi pada setiap tahapan proses selama periode Mei 2007 yaitu proses Warping: 82,67%; proses Sizing: 79,88%; proses Leasing: 82,01%; proses Reaching: 75,43%; proses Looms: 80,62%. Berdasarkan hasil perhitungan OEE, persentase kebutuhan mesin tenun untuk memproduksi kain grey yang sifatnya repeat order selama periode Juni 2007 yaitu sebesar 61,42%. Hasil penjadwalan produksi dengan metode NEH memberikan nilai makespan yang paling optimal. Aturan longest processing time pada metode NEH dapat mereduksi nilai makespan hingga 8.336,57 jam (4,7%) dari kondisi aktual. Berdasarkan hasil perhitungan MRP, biaya yang harus dikeluarkan untuk pemesanan bahan baku benang periode Juni 2007 yaitu sebesar $295.568,90. Hasil perhitungan CRP menyimpulkan kapasitas yang tersedia mencukupi kapasitas yang dibutuhkan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)