Kesehatan merupakan hal yang penting bagi setiap orang, begitu pula bagi sebuah negara, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu pemerintah melalui program-programnya berupaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Dalam hal ini pemerintah tidak berkerja sendirian, World Health Organization (WHO) sebagai salah satu badan subsider PBB yang bergerak dalam biang kesehatan, dimana Indonesia masuk sebagai salah satu anggotannya, turut membantu pemerintah. Kondisi kesehatan di Indonesia sendiri masih memprihatinkan dan belakangan ini diperburuk dengan maraknya peredaran obat-obatan palsu di masyarakat. Peredaran obat palsu ini tidak hanya pada toko-toko obat kecil, namun sudah beredar hingga apotik-apotik. Untuk itu WHO berperan membantu pemerintah dalam mengatasi maraknya peredaran obat palsu ini melalui kerjasama dengan pemerintah yaitu Departemen Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan serta organisasi non-pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mengumpulkan data-data, yang kemudian diserahkan dan dipergunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan di bidang kesehatan berkaitan dengan obat palsu. Sejauh ini, peran WHO di Indonesia dalam membantu pemerintah menanggulangi peredaran obat palsu hanya sebatas pada melakukan penelitian, riset, dan pengumpulan data yang kemudian diserahkan kepada Departemen Kesehatan, selanjutnya Departemen Kesehatan yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah hasil penelitian yang dilakukan oleh WHO tersebut dapat disosialisasikan dan atau dipublikasikan kepada masyarakat luas, serta tindakan apa yang sebaiknya diambil oleh pemrintah berdasarkan data-data tersebut. |