Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan belajar. Dalam suatu kegiatan proses belajar mengajar seorang guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan pendekatan yang tepat agar prestasi belajar siswa dapat maksimal. Pendekatan Inquiry Discovery merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat membuat siswa ikut terlibat aktif melalui proses pencarian penyelidikan dan akhirnya menemukan sendiri melalui beberapa metode serta berbagai sumber belajar. Pendekatan Expository yang menitikberatkan pada metode ceramah dan tanya jawab saja akan memposisikan siswa sebagai obyek belajar dan bukan sebagai subyek belajar. Pelajaran IPA di kelas VI SD Tarakanita 5 Rawamangun Jakarta Timur difokuskan pada pembahasan mengenai tata surya, bentuk dan gerakan bumi, bulan dan pergerakannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar IPA kelas VI di SD Tarakanita 5 Rawamangun antara yang menerapkan pendekatan inquiry discovery dengan pendekatan Expository. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI D dan siswa kelas VI A yang jumlahnya masing-masing 40 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Hasil validitas instrumen prestasi belajar anak. Setelah dilakukan serangkaian penelitian dengan diberikan pre tes, proses pembelajaran, dan post tes, diperoleh perbedaan dari kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol. Dari hasil post tes untuk mengetahui perbedaan mean keduanya dilakukan penghitungan dengan uji –t, yaitu t hitung (3,79) sedangkan t – tabel (1,980) alpha 5% (Two Tailed Test). Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan diantara keduanya. Dalam pengujian hipotesis diperoleh kelompok yang mendapat perlakuan dengan pendekatan inquiry discovery prestasi belajarnya lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Penerapan pendekatan inquiry discovery dapat memberikan prestasi belajar lebih baik dibandingkan penerapan pendekatan Expository dalam pembelajaran IPA di kelas VI SD Tarakanita 5 Rawamangun. Dengan demikian disarankan kepada para guru agar dapat memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan materi ajar serta tidak memposisikan siswa sebagai obyek pembelajaran namun memberi kesempatan untuk lebih aktif mengembangkan potensinya melalui sumber-sumber belajar yang kreatif dan inovatif. Selain itu juga bagi kepala sekolah agar dapat memfasilitasi sehingga guru dapat menerapkan pendekatan inquiry discovery dengan baik. Bagi siswa sendiri supaya dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses pendidikan dan pencarian sehingga menemukan sendiri, juga bagi program PGSD agar para lulusan dapat menerapkan pendekatan yang dapat mengaktifkan siswanya ketika terjun di lapangan. |