Anda belum login :: 27 Nov 2024 05:02 WIB
Detail
BukuPenerapan Convention On International Trade In Endangered Species Of Wild Fauna And Flora (CITES) 1973 Terhadap Perlindungan Penyu Sebagai Spesies Langka Dan Terancam Punah Di Indonesia
Bibliografi
Author: Sulistiono, Paulus Wahyu ; Sardadi, Johanes (Advisor)
Topik: PENERAPAN CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA; Hukum Internasional
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Paulus Wahyu Sulistiono's Undergraduate Theses.pdf (273.47KB; 35 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-2227
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kepunahan spesies hewan dan tumbuhan adalah suatu peristiwa yang alami, karena merupakan bagian dari evolusi yang tidak dapat dihindari. Menyadari semakin menurunnya jumlah spesies liar dari waktu ke waktu dan menyadari akan pentingnya keberadaan spesiesspesies liar tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
alam di bumi, menimbulkan keinginan dari pihak yang peduli akan lingkungan alam untuk melestarikan spesies-spesies liar agar dapat
terus bertahan hidup. Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora dibentuk dengan tujuan melindungi spesies-spesies yang terancam punah dari eksploitasi
secara besar-besaran, sehingga saat ini sudah lebih dari 150 negara di dunia yang telah menjadi peserta konvensi ini, dan hampir semua negara pengimpor dan negara pengekspor utama spesies liar bergabung. Indonesia sendiri telah meratifikasi CITES dengan Keppres No. 43 Tahun 1978 tentang Pengesahan Konvensi CITES 1973. Secara
keseluruhan, CITES merupakan konvensi yang berlaku sebagai panduan umum untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional atas satwa dan tumbuhan liar yang dapat dimasukkan ke dalam kategori langka. Yang diatur dalam CITES diantaranya masalah sistem perizinan internasional, tindakan yang dapat diambil oleh negara peserta, perdagangan yang dilakukan dengan negara yang bukan peserta, konferensi negara peserta, hubungan antara
konvensi internasional dan peraturan domestik, dan amandemen.Implementasi CITES di Indonesia terhadap perlindungan penyu sebagai spesies langka dan terancam punah masih sangat kurang
karena kurangnya koordinasi dan rendahnya komitmen aparat untuk menerapkan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam CITES.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)