Anda belum login :: 27 Nov 2024 20:32 WIB
Detail
BukuPerbedaan Tingkat Burnout Antara Perawat Rawat Inap Dan Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Fatmawati
Bibliografi
Author: Prameswari, Angela Puti ; Johan, Retno Triyani (Advisor)
Topik: Perbedaan Tingkat Burnout; Perawat Rawat Inap Dan Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Fatmawati
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Angela Puti Prameswari's Undergraduate Theses.pdf (1.07MB; 109 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1038
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Rumah sakit yang merupakan suatu organisasi dengan sistem terbuka, berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keadaan yang seimbang dan dinamis dengan mempergunakan sumber daya yang diharapkan, dapat menghasilkan suatu keluaran yang maksimal berupa produk jasa untuk meningkatkan pelayanan. Dengan demikian harus disadari bahwa keberhasilan rumah sakit antara lain disebabkan oleh sumber daya manusianya, sehingga fokus rumah sakit bukan lagi terletak pada seberapa besar kemampuan sumber daya dan modal yang dimiliki, tetapi pada nilai yang dimiliki oleh sumber daya manusia. Hal ini merupakan suatu bukti mengapa sumber daya manusia kini dipandang sebagai aset rumah sakit. Dibanding dengan tenaga lainnya, perawat merupakan tenaga yang paling sering berhubungan dengan pasien, sehingga pelayanan keperawatan dapat dikatakan menjadi pelayanan inti di rumah sakit. Perawat merupakan jenis pekerjaan yang penuh dengan tanggung jawab atas keselamatan orang atau menyangkut nyawa seseorang sehingga memiliki resiko tinggi terhadap timbulnya stres. Stres yang tidak dapat teratasi menimbulkan gejala fisik, jiwa, dan sosial, dalam tingkatan ringan, sedang, dan berat. Stres dapat juga berdampak dalam jangka waktu beberapa hari, minggu, bulan, atau beberapa tahun kemudian. Keadaan seperti inilah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami burnout. Peneliti mengidentifikasi bahwa stressor khususnya yang disebabkan oleh lingkungan kerja yang dapat menyebabkan burnout tidak semuanya dialami oleh tiap-tiap instalansi karena situasi yang dihadapi berbeda satu dengan yang lain. Burnout berdampak pada diri pekerja, pekerjaan itu sendiri, dan pada akhirnya terhadap organisasi. Oleh karena itu peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat burnout antara perawat rawat inap (IRNA) dan perawat rawat jalan (IRJ) karena kedua bagian tersebut menghadapi situasi yang berbeda yang menyebabkan perbedaan pada stressor tempat kerja.Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental, yaitu penelitian sistematis dimana tidak dilakukan manipulasi dan kondisi penelitian sudah tercipta sebagaimana adanya (Kerlinger, 2000). Burnout diukur dengan skala yang disusun oleh peneliti berdasar empat indikator burnout dari Baron & Greenberg (2003). Penelitian ini memakai uji coba terpakai dan menggunakan teknik random sampling, yakni kuesioner disebarkan pada responden secara acak sebeumnya dengan menggunakan Microsoft Excel. Kuesioner disebarkan pada 100 responden yang bekerja di instalansi rawat inap (IRNA) dan instalansi rawat jalan (IRJ) Rumah Sakit Fatmawati. Namun dari 100 kuesioner hanya 80 yang kembali dan memenuhi persyaratan karakteristik sampel dengan rincian pembagian 40 orang perawat IRNA dan 40 orang perawat IRJ.Hasil uji coba alat ukur yang dilakukan pada 80 responden menunjukkan nilai reliabilitas 0.9304. Hasil pengujian T-test sampel independen menunjukkan taraf signifikansi 0.00 (pada tingkat kepercayaan 0.05 / two-tailed) yang berarti hipotesa null ditolak dan hipotesa penelitian yang menyatakan ada perbedaan signifikan tingkat burnout antara perawat rawat inap dan perawat rawat jalan diterima. T-test yang diperoleh adalah 6.142. Gambaran penyebaran skor total dan perbandingan antara mean teoritis dengan mean pada penyebaran skor menunjukkan bahwa dalam penelitian ini subyek penelitian memiliki tingkat burnout yang rendah.Dari penelitian ini kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan tingkat burnout yang signifikan antara perawat rawat inap (IRNA) dengan perawat rawat jalan (IRJ) Rumah Sakit Fatmawati. Berdasar kesimpulan tersebut maka dapat disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan untuk menggali variabel lain yang berhubungan dengan burnout seperti misalnya faktor kepribadian, resiko/ keselamatan kerja, hubungan sosial karyawan, tingkat keterlibatan emosi, dan tingkat stres itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan metode kuantitatif dan kualitatif yang disertai dengan pertanyaan terbuka (open-ended question). Secara praktis dapat disarankan pada rumah sakit untuk mempertahankan tingkat burnout yang rendah
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)