Anda belum login :: 24 Nov 2024 05:22 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengalaman, Ekspresi Dan Kontrol Marah Pada Individu Yang Menderita Stroke Dan Yang Tidak Menderita Stroke
Bibliografi
Author:
Hasianty, Dermia
;
Dewi, Zahrasari Lukita
(Advisor)
Topik:
Pengalaman
;
Ekspresi Dan Kontrol Marah
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Dermia Hasianty's Undergraduate Theses.pdf
(695.86KB;
32 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1033
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Seiring dengan meningkatnya perbaikan di bidang pangan dan ekonomi,mendorong meningkatnya usia harapan hidup masyarakat. Namun, hal ini tidak disertai dengan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. Sejumlah perilaku seperti konsumsi makanan siap saji yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stres, terutama di perkotaan. Perilaku masyarakat usia produktif tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif yang salah satunya adalah stroke atau cerebrovascular accident.Saat ini, stroke merupakan penyakit syaraf yang paling sering terjadi. Di Indonesia sendiri, menurut Yayasan Stroke Indonesia, diperkirakan setiap tahun 500.000 penduduk mengalami serangan stroke dan sekitar 125.000 orang meninggal akibat serangan tersebut. Serangan ini timbul secara mendadak dan mengakibatkan terganggunya aliran darah oleh sumbatan (iskemik) atau pecahnya (hemoragik) pembuluh darah tertentu di otak yang dapat merusak atau mematikan jaringan otak.Tingkat keparahan dan jenis stroke yang dialami penderita dapat beragam pada fungsi motorik,sensoris, emosional, atau kognitif, tergantung dari seberapa besar kerusakan yang terjadi dan lokasi kerusakan tersebut.Gangguan emosi yang dialami para penderita pasca stroke antara lain depresi, kecemasan, atau marah. Kemarahan pada penderita stroke dapat disebabkan oleh berbagai ketidakmampuan yang dialaminya dalam menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri atau akibat adanya kerusakan pada fungsi emosi di otak yang menyebabkan penderita mudah tersinggung. Rasa marah yang berlebihan dan tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, detak jantung meningkat dan pernapasan meningkat. Jika tekanan pada pembuluh darah terjadi dengan kuat dan terus menerus,maka akan menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah untuk mengalami gangguan pada pembuluh darah yang memicu terjadinya stroke ulang. Terjadinya stroke berulang dapat mengakibatkan perdarahan yang lebih luas di otak, sehingga menimbulkan dampak yang lebih parah dibandingkan serangan pertama.Oleh karena itu, peneliti ingin melihat gambaran pengalaman, ekspresi, dan kontrol marah pada individu yang mengalami stroke (stroke) dan individu tidak mengalami stroke (non stroke) dengan melihat ada tidaknya perbedaan diantara kedua kelompok tersebut. Penelitian dalam bidang kesehatan ini dilakukan pada 82 orang,terdiri dari 41 individu penderita stroke dan 41 individu non stroke dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur State-Anger Expression Inventory-2 (STAXI-2) yang diadaptasi dan diujicobakan oleh Dewi (2004) dalam versi bahasa Indonesia
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.1875 second(s)