Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:40 WIB
Detail
BukuGambaran Personal Meaning Pada Penyandang Cacat Tuna Daksa Paraplegia Quick Onset
Bibliografi
Author: Adriani, Maria Antoinette ; Sukmaningrum, Evi (Advisor)
Topik: Gambaran Personal Meaning
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Maria Antoinette Adriani's Undergraduate Theses.pdf (371.52KB; 63 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1031
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran personal meaning pada penyandang cacat tuna daksa paraplegia quick onset , yang mencakup proses penemuan personal meaning dan dimensi meaning. Hal ini diteliti mengingat mulai bermunculannya para penyandang cacat yang berprestasi pada berbagai bidang, di tengah sebagian besar masyarakat yang masih memiliki pandangan negatif terhadap para penyandang cacat. Secara umum dapat dikatakan masih terdapat masyarakat yang memandang kecacatan (disability) sebagai penghalang (handicap) untuk berbuat sesuatu. ( ”Penyandang cacat”,2004). Keadaan ini menjadi menarik, karena secara logika orang yang tidak mengalami kecacatan saja, belum tentu dapat berhasil dengan baik, namun banyak penyandang cacat, yang saat ini mampu membuktikan bahwa mereka pun dapat berhasil atau menunjukkan potensi diri mereka. Hal ini semakin menarik diteliti pada penyandang cacat yang mengalami kecacatan akibat suatu musibah,bukan bawaan sejak lahir (quick onset), namun mereka dapat berprestasi juga.Untuk memperoleh gambaran personal meaning secara mendalam,yang terdiri dari proses penemuan personal meaning dan dimensi meaning, peneliti menggunakan metode wawancara.Wawancara dilakukan dengan panduan wawancara terstruktur berdasarkan teori proses penemuan personal meaning hasil elaborasi teori proses penghayatan hidup tak bermakna menjadi lebih bermakna (Bastaman, 1996), teori dimensi meaning yang terdiri dari 1) Sumber meaning (Wong (dalam Wiebe, 2001); Frankl (dalam Wiebe, 2001); Reker (dalam Reker dan Chamberlain, 2000)), 2) Struktur dasar meaning, 3) Breadth of Meaning dan 4) Depth of Meaning (Reker dan Wong (dalam Reker & Chamberlain, 2000)).Selain itu teori pembagian individu dalam pencarian personal meaning Lukas (1986) sebagai pendukung teori di atas untuk mendapatkan gambaran personal meaning secara menyeluruh. Data yang dihasilkan kemudian dianalisa dengan thematic analysis (Poerwandari, 2005) Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa; 1) Proses penemuan personal meaning pada setiap subjek dilalui dengan urutan tahapan yang berbeda. Walaupun urutan tahapan yang dilalui keempat subjek berbeda-beda,secara umum keempat subjek melalui lima tahapan besar dalam proses penemuan personal meaning, yaitu komponen derita, komponen penerimaan diri, komponen penemuan makna, komponen pemenuhan makna, dan komponen hidup bermakna, 2) Pada dimensi meaning ditemukan bahwa; Pertama, sumber meaning pada setiap subjek terdiri dari nilai kreatif, nilai sikap dan nilai pengalaman. Namun, sumber pengalaman yang dimiliki dalam setiap nilai di atas,antara satu subjek dengan subjek yang lain berbeda. Kedua, komponen kognitif,komponen motivasional, komponen afektif, dan komponen sosial dan personal mempengaruhi subjek dalam melalui proses penemuan personal meaning. Ketiga, keempat subjek memiliki lebih dari satu sumber meaning ,namun dengan kualitas yang berbeda-beda. Keempat subjek juga merasa belum cukup puas dengan apa yang telah diraihnya. Kesimpulan tambahan yang didapat adalah lamanya proses subjek dalam menemukan personal meaning berbeda-beda antara satu subjek dengan yang lain, dan dukungan sosial menjadi tahapan proses penemuan personal meaning yang cukup penting dalam menghadapi masa-masa kritis,khususnya dukungan yang didapat dari orang tua dan keluarga. Ditemukan pula lima tahapan baru dalam penelitian ini yaitu, 1)tahapan ketegaran menerima kenyataan, 2)tahapan kepasrahan diri, 3)tahapan keinginan menuntut , 4) tahapan penemuan insight untuk maju, dan 5) tahapan tantangan.Hasil penelitian tambahan , ditemukan adanya ketidak puasan subjek sebagai penyandang cacat atas kurangnya dukungan pemerintah terhadap kegiatan yang dilakukan penyandang cacat, kebijakan pemerintah, fasilitas umum, stigma masyarakat, dan diskriminasi birokrasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)