Anda belum login :: 27 Nov 2024 08:30 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
ESTIMASI HARGA PESANAN KUBAH BERDASARKAN PENGUKURAN AKTIVITAS DI PT TRIDOME INDONESIA ENGINEERING
Bibliografi
Author:
Argasetya, Puspitasari
;
Wahyu, Marsellinus Bachtiar
(Advisor)
Topik:
Harga Pokok Produksi
;
Harga Jual
;
Mark-up
;
Activity-based Costing
;
Metode Tradisional
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Puspitasari Argasetya's Undergraduate Theses.pdf
(829.34KB;
41 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FTI-307
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
PT Tridome Indonesia Engineering merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri konstruksi dan menghasilkan produk berupa kubah yang beraneka ragam sesuai
permintaan pemesan. Saat ini, PT Tridome Indonesia Engineering menetapkan harga pokok dan harga jual berdasarkan estimasi yang dianggap akan memberikan profit tanpa langkah perhitungan
dan pembebanan yang jelas. Perhitungan harga pokok produksi sangat penting untuk kelanjutan
perusahaan. Pembebanan yang salah akan merugikan perusahaan. Untuk itu peneliti membuat
perhitungan harga pokok dengan metode tradisional sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi biaya - biaya yang ada. Namun, pembebanan sistem tradisional tidaklah cocok untuk perusahaan yang mempunyai bermacam – macam jenis produk, dimana akan terjadi kesalahan pembebanan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan harga pokok produk dengan menggunkana activity-based costing dimana pembebanan biaya dilakukan berdasarkan aktivitas. Pengolahan metode activity-based costingi terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan biaya ke aktivitas, dimana sebelumnya ditetapkan pemicu biaya, Lalu pembebanan tahap kedua yaitu pembebanan aktivitas ke produk sesuai yang dikonsumsi oleh aktivitas itu sendiri. Dengan perhitungan metode activity-based costing diharapkan didapatkan harga pokok produksi seakurat mungkin.
Berdasarkan perhitungan dengan metode tradisional didapatkan harga pokok produksi
sebesar Rp 83.549.831 untuk produk MBKH dan Rp 51.842.447 untuk produk MKTT, sedangkan
dengan Activity-based Costing, didapatkan harga pokok produksi sebesar Rp 81.120.258 untuk
produk MBKH dan Rp 54.272.034 untuk produk MKTT. Dari hasil tersebut dapat dilihat terjadinya
distorsi yaitu pada sistem tradidional pemberian harga terlalu tinggi untuk produk MBKH dan
pemberian harga terlalu rendah pada produk MKTT. Harga yang terlalu tinggi akan sulit bersaing
sedangkan harga yang terlalu rendah akan merugikan perusahaan. Dengan mengetahui harga pokok produksi sebenarnya, peneliti melakukan penetapan harga jual dengan penaikan biaya bahan (mark-up). Penentuan harga jual ini diharapkan akan memberikan harga yang kompeten dan menguntungkan bagi perusahaan. Dengan mark-up pricing, method dihasilkan harga jual produk MBKH sebesar Rp. 100.664.093 dan produk MKTT sebesar
Rp. 74.768.690. Tindak lanjut dari penerapan activity-based costing adalah dilakukannya analisis biaya aktivitas sehingga dapat diketahui aktivitas mana yang memiliki biaya paling besar. Biaya aktivitas dapat dikurangi dengan melakukan perbaikan terhadap aktivitas yang bersangkutan, sehingga sumber daya yang ada di dalam perusahaan dapat dipergunakan dengan seefisien mungkin.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.1875 second(s)