Anda belum login :: 23 Nov 2024 10:52 WIB
Detail
BukuHubungan Antara Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Staf Human Resources Development (Studi Pada Beberapa Perusahaan Swasta Di Jakarta)
Bibliografi
Author: Osviani, Shierly ; Kembaren, Esther Muliana (Advisor)
Topik: HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Shierly Osviani's Undergraduate Theses.pdf (490.17KB; 112 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1020
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Berkembangnya era globalisasi di negara-negara di dunia, akan berdampak pada terjadi persaingan dalam segala hal, terutama bidang ekonomi dan ketenaga kerjaan. Perusahaan yang telah berdiri harus lebih dapat bersaing dengan perusahaan asing, terutama perusahaan swasta. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya yang cukup bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan berkembang.
Salah satu sumber daya terpenting bagi perusahaan yaitu sumber daya manusia.Divisi dalam perusahaan yang berfungsi untuk memilih sunber daya manusia yang berkualitas serta mengembangkannya yaitu divisi HRD (Human Resources Development).Dengan adanya peran penting yang dipegang divisi HRD, maka akan
menimbulkan tanggung jawab dan beban kerja yang cukup berat, yang lebih lanjut bisa saja berkembang menjadi stres kerja. Agar kemungkinan untuk terjadinya stres kerja rendah, diperlukan tingkat kualitas kehidupan kerja yang tinggi, yang dapat dilihat dari sepuluh faktor yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, dalam
penelitian ini ingin dilihat faktor apa saja dari kualitas kehidupan kerja yang berhubungan dengan stres kerja.Definisi kualitas kehidupan kerja dalam penelitian ini didasarkan pada penggabungan teori dari beberapa peneliti, yaitu Rizaldi (2005) serta Drafke & Kossen (dalam Rizaldi, 2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja menggunakan teori dari Mat Zin (2004) dan Walton (dalam Mat Zin, 2004). Sedangkan teori stres kerja akan menggunakan teori yang
dikemukakan oleh Robbins (2003).Pengambilan data menggunakan metode kuantitatif dengan cara
membagikan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 83 staf HRD yang masih aktif bekerja pada berbagai perusahaan swasta di Jakarta, dengan waktu kerja minimal empat bulan.Hasil penelitian yang didapatkan yaitu terdapat tujuh faktor dari kualitas kerja, berkorelasi negatif yang signifikan dengan stres kerja dan tiga faktor lainnya tidak berkorelasi signifikan dengan stres kerja.Dari hasil penelitian, juga didapatkan bahwa terdapat lima faktor dari kualitas kerja yang dipersepsikan sangat penting bagi staf HRD, yaitu lingkungan
fisik pekerjaan, pertumbuhan dan perkembangan dalam pekerjaan, rasa aman,supervisi serta integrasi sosial. Serta lima faktor lainnya yang dipersepsikan penting bagi staf HRD, yaitu kompensasi yang adil dan memadai, variasi dalam
pekerjaan, partisipasi, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan di luar kerja, dan relevansi sosial dari pekerjaan.Dari hasil penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat tujuh dari sepuluh faktor kualitas kehidupan kerja yang berkorelasi dengan stres kerja pada staf HRD. Faktor-faktor tersebut yaitu lingkungan fisik pekerjaan, variasi dalam pekerjaan, pertumbuhan dan perkembangan dalam pekerjaan, supervisi,
partisipasi, integrasi sosial, serta keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan di luar kerja. Sedangkan tiga faktor yang tidak berkorelasi yaitu kompensasi yang adil dan memadai, rasa aman dan relevansi sosial.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)