Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:39 WIB
Detail
BukuPERBEDAAN TINGKAT OPENNESS TO EXPERIENCE ANTARA MAHASISWA/MAHASISWI YANG MEMBACA DAN TIDAK MEMBACA BUKU
Bibliografi
Author: Nurindah, Rini ; Santosa, Eric Mulyadi (Advisor)
Topik: Trait; openness to experience; remaja; membaca.
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Rini Nurindah's Undergraduate Theses.pdf (54.01KB; 29 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1003
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Dalam kehidupan sehari- hari kegiatan membaca seringkali dilihat sebagai kegiatan sederhana. Padahal kegiatan ini bukan saja mengasyikkan, tetapi juga memberikan manfaat karena seseorang akan belajar sesuatu dari aktivitas ini.
Berbagai program dari pemerintah dan institusi pend idikan juga telah dicanangkan untuk meningkatkan aktivitas membaca. Akses untuk mendapatkan buku pun tidak sulit. Namun tetap saja bahasa tulisan yang terwakili melalui bacaan tidak sepopuler bahasa lisan (Sangkaeo, 1999). Meskipun berbagai informasi menyatakan sisi positif kegiatan membaca, sarana dan fasilitas juga tersedia, tetapi mengapa ada mahasiswa yang melakukan aktivitas membaca dan mengapa
ada yang tidak? Hal ini menimbulkan ketertarikan peneliti apakah faktor internal menjadi penyebab seseorang membaca. Faktor internal seperti kepribadian dipercaya memiliki peranan dalam
membentuk tingkah laku. Trait merupakan materi internal (tersembunyi) dalam diri seseorang yang menjadi penyebab tingkah lakunya (Larsen & Buss, 2005). Penelitian ini mengacu pada teori trait dari Costa & McCrae tentang Five Factor Model of Personality dimensi openness to experience. Dimensi ini menunjukkan perbedaan individu dalam menilai pencarian yang proaktif dan apresiasi terhadap pengalaman, kemampuan toleransi dan mengeksplorasi hal- hal yang tidak dikenal.
Pencarian informasi dan pengalaman dapat diperoleh melalui berbagai cara, salah
satunya adalah melalui bahan bacaan, khususnya buku yang merupakan sumber informasi.
Jadi penelitian ini ingin melihat perbedaan tingkat openness to experience antara mahasiswa/mahasiswi yang membaca dan tidak membaca. Penelitian ini menggunakan kelompok usia remaja akhir didasarkan atas pertimbangan bahwa pada masa ini remaja sangat memperhatikan kepribadian dan termotivasi
memperbaiki diri (Hurlock, 1974).
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dan tergabung
dalam penelitian payung Fakultas Psikologi Atma Jaya. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner Pola Konsumsi dan Aktivitas Remaja Jakarta untuk melihat mahasiswa yang membaca dengan yang tidak membaca. Sedangkan untuk mengukur dimensi openness to experience digunakan NEO-Five Factor Inventory. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode random, dan jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 607 subjek dari Unika Atma Jaya Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan t-test dengan
menggunakan derajat kepercayaan a = 0,05 dan df = n-2 dengan nilai t tabel = 1,960. Hasil perhitungan t-test menunjukkan bahwa t hitung = 2,559 > t tabel = 1,960. Berdasarkan hasil ini, disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat openness
to experience antara mahasiswa/mahasiswi yang membaca dan tidak membaca buku.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)