Prestasi tinggi merupakan salah satu hal yang ingin dicapai oleh siswa SMP yang sedang memasuki masa perkembangan kritis. Namun demikian, tidak semua siswa mendapatkan prestasi yang optimal sesuai dengan kemampuannya.Kemampuan dalam belajar yang optimal dapat diraih siswa bila ia menggunakan kemampuan pengaturan diri dalam belajar (self regulated learning). Salah satunya melalui aktivitas memproses materi yang memiliki domain behavior seperti menyeleksi materi, menghubungkan materi, mengkonkritkan isi materi, menganalisis, menyusun bagian materi, membuat cara pandang sendiri, berusaha aktif, mengingat dan mengulang isi materi pelajaran. Aktivitas memproses materi memiliki tiga komponen yakni aktivitas memproses secara bertahap, aktivitas memproses secara mendalam, dan aktivitas memproses dengan mengkonkritkan.Salah satu pelajaran yang tepat dan sesuai dalam menerapkan kemampuan memproses materi secara mendalam adalah pelajaran sains. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa prestasi akademik dapat diraih dengan menggunakan aktivitas memproses secara mendalam, termasuk materi pelajaran sains. Berbeda dengan kenyataannya, fenomena di lapangan menyebutkan bahwa siswa mendapatkan prestasi sains yang cenderung rendahdengan menggunakan aktivitas memproses materi secara bertahap. Selain itu, sains dianggap sebagai momok dan sulit untuk dipelajari. Namun demikian,penggunaan kemampuan aktivitas memproses materi yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dapat meningkatkan prestasi akademik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas memproses materi dan prestasi akademik pada pelajaran sains.Dengan lebih detil, akan melihat hubungan tiap komponen aktivitas memproses materi secara bertahap, mendalam, dan mengkonkretkan pada prestasi akademik pelajaran sains siswa-siswi kelas 8, SMP yang memasuki masa remaja awal.Dengan menggunakan metode penelitian secara kuantitatif melalui kuesioner aktivitas memproses materi maka akan dilihat besar sumbangan variabel aktivitas memproses materi dan variabel prestasi akademik pelajaran sains. Kuesioner ini merupakan adaptasi dari kuesioner Inventori Cara Belajar siswa dari Ajisuksmo (1996). Pengolahan hasil kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan korelasi antara masing-masing komponen aktivitas memproses materi secara bertahap, mendalam, dan dengan mengkonkretkan pada 44 prestasi akademik pelajaran sains. Penerimaan hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas memproses materi secara bertahap, mendalam,dan dengan mengkonkritkan pada prestasi akademik pelajaran sains. Hal ini dimungkinkan karena pencapaian prestasi dipengaruhi oleh variabel lain selain penggunaan variabel aktivitas memproses materi. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan model penelitian yang melibatkan variabel lain seperti,minat siswa, metode pengajaran guru, yang dikaitkan dengan variabel aktivitas memproses materi dan prestasi akademik pelajaran. |