Abstract. This research evaluated the effect of solid state fermentation on the nutritional quality of soybean meals. Soybean meals were fermented by Paenibacilus sp. N-10 for 24 and 48 hours in 28ºC and 37 ºC. After fermentation, their nutrient contents, i.e. reduction sugar, soluble protein, and free-phosphate, were measured and compared with those of raw soybean meals. Statistical analysis using factorial design (2 x 2) showed that there were interactions between inoculation and incubation time, as main factors, for reducing sugar and soluble protein, while there was no interaction for free-phosphate, both at 28 and 37ºC. At 28 ºC, fermented soybean meals contained more soluble protein, reducing sugar (P<0.05) in treated SBM with N-10, both after 24 and 48 hour incubation, while there was no difference for freephosphate. At 37 ºC, fermented soybean meals contained more reducing sugar (P<0.05) at 24 & 48 hour incubation, soluble protein and free-phosphate (P<0.05) at 48 hour incubation. Based on percentage of nutrients increase, reducing sugar was the highest (79.30%) among soluble protein (25.75%) and free-phosphate (10.31%). These effects of fermentation might make soybean meal more useful as source of plant-derived protein for animals, especially in term of reducing sugar. Keywords : soybean meal, Paenibacillus sp. N-10, solid state fermentation Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh fermentasi dengan bakteri pada kualitas nutrisi bungkil kedelai. Bungkil kedelai tersebut difermentasi dengan Paenibacillus sp. N-10 selama 24 dan 48 jam pada suhu 28ºC and 37ºC. Setelah fermentasi, kandungan nutrisinya, seperti gula pereduksi, protein terlarut, dan fosfat bebas, diukur dan dibandingkan dengan kandungan nutrisi bungkil kedelai tanpa fermentasi. Analisis statistik menggunakan rancangan faktorial (2 x 2) menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan inokulasi dan waktu inkubasi, sebagai faktor utama, untuk gula reduksi dan protein terlarut, sedangkan tidak ada interaksi untuk fosfat bebas, baik pada suhu 28 ºC dan 37 ºC. Pada suhu 28 ºC, bungkil kedelai yang telah difermentasi mengandung protein terlarut dan gula reduksi (P<0.05) pada perlakuan inokulasi N-10, baik pada inkubasi 24 dan 48 jam, sedangkan tidak ada perbedaan nyata untuk fosfat bebas. Pada suhu 37 ºC, bungkil kedelai yang difermentasi dengan N-10 menunjukkan peningkatan gula reduksi secara signifikan (P<0.05) pada inkubasi 24 dan 48 jam, protein terlarut dan fosfat bebas (P<0.05) pada inkubasi 48 jam. Berdasarkan persentase peningkatan nutrisi, gula pereduksi meningkat paling tinggi (79.30%) dibandingkan dengan protein terlarut (25.75%) dan fosfat bebas (10.31%). Fermentasi berpengaruh dalam meningkatkan kualitas nutrisi bungkil kedelai sebagai sumber protein nabati bagi hewan, khususnya gula reduksi. |