Peningkatan permintaan pasar terhadap susu kambing membuat harga susu kambing relatif meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat percaya bahwa susu kambing memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk dapat mengawetkan susu kambing tanpa harus kehilangan kandungan nutrisi yang terdapat pada susu kambing. Cara yang paling tepat untuk mengawetkan susu adalah dengan cara menfermentasikan susu dengan bakteri tertentu. Proses fermentasi disamping dapat mengawetkan susu dapat pula meningkatkan kandungan nutrisi yang terdapat pada susu. Dalam penelitian ini proses fermentasi yang dilakukan untuk merubah susu menjadi keju dengan menggunakan dua isolat bakteri yaitu L. lactis subsp. lactis dan L. lactis subsp. cremoris. Kondisi suhu optimum bagi pertumbuhan kultur dan waktu yang diperlukan untuk mencapai pH + 5 untuk penambahan enzim rennet casein (EC 3.4.23.4) diketahui sebagai berikut bahwa pada suhu 32 ºC isolat bakteri Lactococcus. lactis subsp. lactis dan Lactococcus. lactis subsp. cremoris dapat tumbuh secara optimum dan kondisi pH + 5 dicapai setelah 8 - 9 jam waktu inikubasi. Setelah itu dilakukan pengujian kandungan nutrisi yang terdapat dalam keju. Hasil pengujian kadar air, kadar abu, dan kadar protein untuk keju susu kambing plain (KSKP), keju susu kambing rasa bawang putih (KSKBP), keju susu kambing rasa lada hitam (KSKLH), keju susu sapi plain (KSSP), keju susu sapi rasa bawang putih (KSSBP), dan keju susu sapi rasa lada hitam (KSSLH) adalah sebagai berikut ini: 51.57, 4.42, 21.14; 51.53, 4.80, 19.14; 51.01, 4.50, 16.21; 63.80, 3.85, 15.73; 60.56, 4.10, 12.29; 61.10, 3.75, 14.56 (g/100g). Sedangkan untuk pengujian kadar lemak dilakukan hanya pada KSK dan KSS saja. Hal ini dikarenakan bahan tambahan berupa bawang putih dan lada hitam relatif tidak memiliki lemak sehingga tidak mempengaruhi hasil pengujian lemak pada berbagai varian keju. Pada pengujian lemak untuk keju susu kambing dan keju susu sapi tanpa hidrolisis didapatkan hasil 1.51 dan 0.73 (g/100g). Sedangkan hasil pengujian lemak dengan hidrolisis untuk keju susu kambing dan keju susu sapi adalah sebagai berikut 21.41 dan 13.34 (g/100g). Selain pengujian kandungan nutrisi yang terdapat pada KSK dan KSS dilakukan pula uji mikrobiologi KSK dan KSS pada media PCA, PDA, dan MRS Broth. |