Penulis mengambit jalur non skripsi atau praktik magang selain.sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana juga dimaksudkan agar penulis dapat merasakan langsung suasana dan operasional kerja serta berkesempatan untuk menerapkan dan membandingkan antara ilmu pengetahuan yang didapatkan didunia akademik dengan dunia kerja. Selain itu juga untuk mengetahui pelatihan dan pengembangan karyawan, khususnya yang dilaksanakan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), karena pelatihan merupakan satu dan sejumlah cara terpenting untuk merangsang pengembangan sumber daya manusia (karyawan), guna meningkatkan kemampuan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Pelaksanaan magang dilakukan pada 1 September 2006 s/d 29 September 2006 di Human Resources Division (‘HRD,), Kantor Pusat PT TMMIN, Jin. Yos Sudarso Sunter II, Jakarta. Selama praktik magang, selain bekerja penulis melakukan pengamatan, wawancara dan diskusi mengenai tahap-tahap pelaksanaan pelatihan dan pengembangan karyawan diantaranya: melakukan analisis kebutuhan pelatihan (Training need analysis,), menjelaskan fokus pemngembangan, mengadakan pertemuan dengan divisi, pendaftaran pelatihan secara on-line (Trainiiig Online Registration-TOR,), memeriksa kembali pendaftaran (Review Training Registration,), dan pelaksanaan pelatihan. Hasil dan praktik magang yang dilakukan, penulis menemukan adanya beberapa permasalahan yang ada di 1-IIRD yaitu evaluasi penilaian instruktur pada saat pelaksana.an pelatihan Statistical Quality control (SOc,) yang kurang efektif, dan tingginya tingkat keluar masuk karyawan (‘turn ove,). Sumber daya manusia perlu dikembangkan secara terus-menerus rnelalui berbagai pelatihan, pemberian masukan-masukan dan pengembangan yang seefektif mungkin baik untuk para peserta pelatihan tapi juga untuk para instruktur yang mengajar agar memiliki keterampilan dan kemampuan yang dapat memberikan umpan batik yang maksimal, agar dapat meminimalkan tingkat turn over karyawan yang tinggi. |