Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:32 WIB
Detail
ArtikelLapisan E Ionosfer Indonesia  
Oleh: Suhartini, Sri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Berita Dirgantara vol. 8 no. 4 (Dec. 2007), page 83-88.
Topik: Lapisan E Ionosfer; LAPAN; Tanjungsari; Biak; Kototabang
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB7.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKarakteristik lapisan ionosfer, baik variasi harian, musiman, maupun variasi yang berkaitan dengan aktivitas matahari perlu diketahui untuk dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu lapisan ionosfer adalah lapisan E yang berada pada ketinggian sekitar 100 km. Karakteristik lapisan E ionosfer diteliti untuk pengembangan model gangguan ionosfer terhadap propagasi gelombang radio. Makalah ini membahas karakteristik lapisan ionosfer dari 3 stasiun pengamat dirgantara LAPAN di Tanjungsari-Sumedang (6.5 LS, 17.47 BT), Kototabang (0.2 LS, 100.3 BT), dan Biak (1.2 LS, 136.00 BT). Data yang digunakan masing-masing adalah data Tanjungsari tahun 2001-2006, Kototabang tahun 2005-2006, dan Biak tahun 2005. Data pendukung yang digunakan adalah indeks T, sebagai indikator aktivitas matahari. Hasil penelitian menunjukkan maksimum frekuensi kritis lapisan E (foE) tercapai pada pukul 12:00, yang menunjukkan pengaruh posisi matahari (sudut zenith) pada pembentukan lapisan E. Besarnya foE bervariasi antara 2.2-4.5 MHz. Varias musiman nampak lebih jelas pada saat aktivitas matahari tinggi (tahun 2001-2003), dimana foE tinggi pada bulan Oktober sampai Maret dan rendah pada bulan April sampai September. Pada saat aktivitas matahari rendah, variasi musiman ini kurang jelas. Variasi aktivitas matahari tidak terlalu jelas dampaknya pada frekuensi kritis lapisan E ionosfer. Korelasi antara median foE dengan indeks T juga rendah (R=0,2638). Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah lapisan ionosfer, pengaruh aktivitas matahari semakin kecil. Perbandingan karakteristik antar stasiun pengamatan menunjukkan bahwa pada tingkat aktivitas matahari rendah pada tahun 2005, ketiga stasiun (Biak, Tanjungsari, dan Kototabang) mempunyai karakteristik foE yang hampir sama. Nilai maksimum median foE sekitar 3.7 MHz, sedangkan nilai minimumnya sekitar 2.15 MHz.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)