Pada saat ini timbul suatu masalah baru dalam masyarakat, yaitu terjadinya peningkatan jumlah kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang murah dan ramah lingkungan. Sedangkan, cadangan minyak yang ada di Indonesia semakin berkurang. Oleh karena itu saat ini sedang dikembangkan bahan bakar alternatif yang terbuat dari minyak nabati (minyak kelapa sawit) yang lebih dikenal dengan nama biodiesel. Dengan kualifikasi B- 5, Pertamina meluncurkan biosolar yang terdiri dari campuran 5% CPO yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dan 95% solar bersubsidi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Dastek Chassis Dynamometer dan alat uji emisi. Setelah dilakukan pengujian terbukti bahwa tingkat emisi gas buang atau opasitas mengami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 35,151%. Namun, pemakaian biodiesel pada motor Diesel mengakibatkan penurunan pada keluaran dari torsi dan daya yang dihasilkan (kinerja mesin menurun). |