Anda belum login :: 23 Nov 2024 14:42 WIB
Detail
ArtikelMeningkatkan Kinerja dan Kelas Rumah Sakit Keluarga  
Oleh: Wahyuni, Mirna ; Wibisono, Dermawan
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: MBA-ITB Business Review vol. 2 no. 1 (2007), page 16-29.
Topik: Rumah Sakit Keluarga; RSSH; Rumah Sakit Seto Hasbadi
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB9.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelRumah Sakit Seto Hasbadi (RSSH), merupakan rumah sakit yang dimiliki dan dikelola oleh Yayasan milik keluarga. Seiring waktu, RS ini menghadapi organisasi yang makin rumit serta tekanan dari pemerintah mengenai akreditasi yang berpengaruh pada izin usaha yang terancam tidak dapat diperpanjang setelah tahun 2008, serta munculnya pesaing-pesaing baru. Selama 19 tahun, RS ini masih dikelola dengan sistem manajemen yang tradisional dan tersentralisasi kepada pemilik. Karyawan tidak memiliki tujuan dan arahan yang jelas atas apa yang harus dicapai dan dilakukan untuk mengembangkan RSSH di tengah perubahan lingkungan usahanya saat ini. Dengan demikian, RSSH saat ini perlu segera merumuskan bagaimana strategi perusahaan yang tepat untuk menghadapi kompetisi dan memperoleh akreditasi. Dalam merumuskan strategi level perusahaan, digunakan analisis SWOT untuk memetakan posisi perusahaan di antara lingkungan internal dan eksternalnya agar dapat ditentukan strategi yang tepat untuk posisinya saat ini. Dari hasil analisis ini, grand strategy yang tepat untuk RSSH adalah selective maintenance, yang artinya RSSH perlu fokus pada perbaikan internal dan lebih selektif memilih pasar. Perbaikan internal yang perlu segera dilakukan berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matriks Internal Factor Environment (IFE) adalah perbaikan pada organisasi, karyawan, dan kepemimpinan. Dari grand strategy level korporat ini, kemudian dijabarkan ke dalam strategi fungsional dengan menggunakan matriks TOWS. Keterkaitan dari strategi-strategi ini dipetakan dengan pendekatan perspektif Integrated Performance Measurement System (IPMS) yang dikemukakan oleh Wibisono (2006), yaitu perspektif keluaran organisasi, internal proses, dan kemampuan sumber daya. Strategi-strategi ini kemudian ditentukan sasaran, tolok ukur, dan program-program strategisnya sehingga mempermudah pelaksanaan dan pengontrolannya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)