PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (PT. MKM) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif. Masalah yang dihadapi Perusahaan adalah tingginya tingkat cacat yang disebabkan karena sistem pengendalian kualitas saat ini hanyalah berupa kegiatan inspeksi dan audit, tanpa melakukan analisis penyebab terjadinya cacat tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan suatu perbaikan sistem pengendalian kualitas. Usulan pengendalian kualitas yang baru adalah dengan metode Six Sigma. Metode ini merupakan sistem pengendalian kualitas dengan cara mendefinisikan, mengukur, menganalisa, memperbaiki, dan mengendalikan proses. Langkah pertama yang dilakukan adalah memilih objek penelitian, yaitu memilih proses yang kritis, yaitu proses yang memiliki tingkat cacat tertinggi. Setelah dilakukan perhitungan, terpilih proses Press sebagai objek penelitian. Pada saat ini, tingkat cacat proses Press mencapai 8,989%, atau terdapat 43.002 output yang cacat dari 481.924 keseluruhan output. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa faktor mesin dan peralatan menjadi penyebab potensial terjadinya cacat. Sehingga, perbaikan yang harus dilakukan adalah dengan preventive maintenance. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh komponen Solenoid Valve dan Bolt Stopper sebagai komponen yang sering mengalami kerusakan. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis, didapatkan bahwa interval waktu untuk melakukan pemeriksaan adalah 220,123 jam dan 410,099 jam untuk masing-masing komponen; serta penggantian pencegahan kerusakan untuk komponen Solenoid Valve dan Bolt Stopper sebesar 520 jam dan 781 jam untuk masing-masing komponen. Dari interval penggantian pencegahan kerusakan, dapat diperkirakan banyak komponen kritis yang dibutuhkan untuk kegiatan ini, sehingga dapat dilakukan antisipasi saat terjadinya kerusakan komponen. Untuk parameter biaya, sistem perawatan saat ini adalah sebesar Rp. 23.121.789,54 sementara sistem perawatan usulan Rp.16.902.727,27. Output dari penelitian ini adalah jadwal preventive maintenance demi menunjang pengendalian kualitas produk. |