Salah satu materi dalam pelajaran matematika di Sekolah Dasar kelas V adalah geometri dan pengukuran. Obyek geometri bersifat abstrak. Untuk mengajarkan geometri yang obyeknya abstrak, terlebih sebelum tahap operasional formal lebih ditekankan pada aktivitas, pengalaman, dan penggunaan metode aktif. Namun kenyataan di lapangan guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan metode drill yang menyebabkan siswa lemah dalam memahami konsep-konsep matematika. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar adalah pendekatan keterampilan proses. Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses belajar siswa (learn how to learn). PKP adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan aspek intelektual, sosial, emosional, maupun aspek fisik siswa secara optimal yang bersumber dari kemampuan dasar yang telah ada pada siswa. Melalui PKP siswa belajar mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi, bereksperimen, menemukan, dan menyimpulkan. Pengembangan aspek-aspek PKP dalam pembelajaran selaras dengan filsafat konstruktivisme karena siswa berproses untuk menemukan sendiri dan membangun pemahaman pengetahuannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar dengan menerapkan PKP dan dilaksanakan dengan tiga siklus. Siklus pertama pembelajaran tentang luas trapesium bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang luas trapesium. Siklus kedua bertujuan untuk menemukan rumus luas bangun trapesium, sedangkan siklus ketiga untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan soal dengan menerapkan rumus luas trapesium. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian adalah satu guru dan 43 siswa kelas V SD Tarakanita 5. Setelah dilaksanakan tiga siklus pembelajaran, hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan: (1) Penerapan PKP dalam pembelajaran dengan metode eksperimen dan diskusi membantu siswa lebih mudah untuk memahami konsep luas bangun datar trapesium. (2) Siswa usia SD sesuai tahap perkembangannya memasuki masa intektual/periode aktif, maka dengan PKP siswa dapat mengembangkan sikap keterbukaan dan keingintahuan untuk menguji dan menemukan rumus luas trapesium dengan semangat dan antusias. (3) Melalui diskusi siswa dapat belajar bersosialisasi dengan teman, mengembangkan sikap saling membantu, menghargai, belajar berargumentasi untuk berani menerima kekurangan diri dan kelebihan teman. (4) Melalui aspek-aspek PKP siswa banyak mendapat peluang untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan banyak memperoleh pengalaman dari teman sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri, filsafat konstruktivisme.(5) Pemahaman siswa tentang konsep luas meningkat hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya prestasi siswa pada setiap siklus. Pada awal penelitian diperoleh data nilai rata-rata pre test 63 dan 49 % tidak mencapai SKBM. Setelah dilakukan penelitian ternyata prestasi siswa semakin meningkat dari setiap siklus. Data terakhir diperoleh rata-rata prestasi siswa 83 dan 91 % mencapai SKBM. (6) Agar pemahaman siswa lebih baik perlu diberi waktu latihan lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian ini maka PKP dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar bagi siswa Kelas V sekolah dasar. Jika guru akan menerapkan PKP dalam pembelajaran maka guru harus membuat perencanaan pembelajaran dengan lebih memperhatikan karakteristik siswa, mata pelajaran, pendekatan, metode, dan media pembelajaran sehingga pemahaman siswa tentang konsep matematika lebih mantap. ACUAN KEPUSTAKAAN 28 (1966 – 2005) |