Kehadiran teknologi CDMA di Indonesia memicu persaingan bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang mengeluarkan operator berbasis CDMA, diantaranya Esia dari PT Bakrie Telecom, TelkomFlexi oleh PT Telkom Indonesia Tbk, Fren keluaran PT Mobile-8, dan StarOne dari PT INDOSAT. Penelitian ini berfokus pada mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik non-probability sampling, secara spesifik yaitu purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Unika Atma Jaya yang telah menjadi pelanggan CDMA sebanyak 100 orang. Pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi pengambilan keputusan berdasarkan atribut produk dan berdasarkan sikap. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi mahasiswa Unika Atma Jaya terhadap operator CDMA berdasarkan kesan umum dan model kompensatori, untuk mengetahui merek operator CDMA yang unggul pada setiap atribut-atribut operator CDMA, dan apakah ada perbedaan antara preferensi berdasarkan kesan umum dengan preferensi berdasarkan model kompensatori pada setiap level individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata secara keseluruhan menunjukkan bahwa preferensi responden berdasarkan kesan umum menempatkan Esia pada posisi pertama, diikuti TelkomFlexi, lalu Fren, dan yang terakhir adalah StarOne. Preferensi berdasarkan model kompensatori dilihat dari rata-rata keseluruhan responden memperoleh hasil yaitu TelkomFlexi menempati posisi pertama, diikuti Esia, kemudian Fren, lalu yang terakhir adalah StarOne. Namun tidak ada perbedaan signifikan antara posisi operator CDMA menurut preferensi berdasarkan kesan umum dengan model kompensatori pada setiap level individu. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Esia dan TelkomFlexi merupakan merek yang paling mendominasi peringkat merek yang unggul pada masing-masing atribut. |