Daya Juang adalah proses yang dimulai dari persepsi individu terhadap suatu situasi, yang kemudian menentukan tindakan individu itu dalam menghadapi situasi tersebut. Tindakan ini akan menjadi pola reaksi individu yang mana pola ini dapat berubah dan diubah. Daya juang individu berinteraksi dengan kecerdasan umum dan kecerdasan emosional sehingga memungkinan individu mampu atau tidak mampu menghadapi rintangan atau tantangan hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang daya juang remaja puteri di Panti Asuhan Vincentius Puteri. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian sebanyak 37 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Daya Juang untuk mengukur daya juang remaja. Teknik pengolahan data dibantu dengan program SPSS versi 12.00. Analisis ujicoba yang digunakan adalah ujicoba terpakai yaitu kelompok subjek ujicoba instrumen sekaligus digunakan sebagai kelompok subjek penelitian. Hasil ujicoba terpakai diperoleh 45 butir dari 99 butir dengan rincian tipe quiter 18 butir valid, tipe campers 7 butir valid dan tipe climber 20 valid. Adapun reliabilitas masing-masing tipe adalah tipe quiters 0,82; tipe campers 0,53 dan tipe climbers 0,83. Berdasarkan sedikitnya pernyataan tipe camper yang valid dan nilai reliabitas yang rendah, maka tipe campers tidak dianalisis lebih lanjut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah daya juang remaja Panti Asuhan Vincentius Puteri termasuk tinggi dan mendekati tinggi. Terdapat variasi tipe pada klasifikasi jenjang pendidikan, pengalaman pernah atau tidak pernah naik kelas, dan usia. Hal ini menunjukkan tipe seseorang tidak tergantung pada klasifikasi jenjang pendidikan, pengalaman pernah atau tidak pernah naik kelas, dan usia. Saran dari penelitian ini adalah individu yang telah memiliki daya juang tinggi tetap mempertahankan daya juangnya. Individu yang memiliki daya juang mendekati tinggi dan sedang sebaiknya mempertinggi daya juangnya. Pengelola panti asuhan membuat program pengembangan daya juang bagi seluruh remaja panti asuhan terutama bagi remaja yang akan keluar dari panti. Program pengembangan dapat menggunakan sistim hadiah bagi yang berhasil mencapai target tertentu. Target dan bentuk hadiah ditentukan bersama-sama antara Ibu Pengasuh dan anak yang mengikuti program. Misalnya bagi anak yang berhasil mendapatkan hasil ulangan di atas nilai rata-rata, menjalankan tugas rumah tangga (mengepel lantai, mencuci baju, menyapu kebun dan lain-lain) dengan baik, mampu menjaga kebersihan dan kerapihan lemari serta dapat menjaga ketenangan dalam ruang doa akan mendapat poin. Poin itu dikumpulkan selama setengah tahun ajaran sekolah. Di akhir setengah tahun ajaran, anak-anak dapat menukarkan poin yang dimiliki dengan hadiah tertentu. Program ini dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan saat itu. Misalnya program dibuat lebih mudah dengan jangka waktu lebih pendek. Hal ini membuat anak lebih termotivasi. Jika rata-rata anak sudah mampu mengatasi tantangan kecil, Ibu Pengasuh dan anak-anak merancang tantangan yang lebih sulit dengan jangka waktu yang lebih panjang. Dengan demikian, sedikit demi sedikit anak memupuk daya juang sekaligus memutuskan lingkaran rasa ketidak-berdayaan. |